PEKANBARU, KOMPAS.com - Serangan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) menewaskan seorang remaja laki-laki berinisial MA (15), di Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau.
Korban ditemukan tewas di dalam hutan dengan kondisi mengenaskan.
Camat Sungai Apit Wahyudi mengatakan, selain kepala, kemaluan korban juga hilang.
"Kepala dan kemaluan korban hilang. Mungkin dimakan sama harimau," sebut Wahyudi saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (30/8/2021).
Baca juga: Terlena Main Hape di Hutan, Remaja Tewas Diterkam Harimau, Kepala dan Kemaluan Hilang
Kronologi korban hilang diterkam harimau
Dia menjelaskan, korban diterkam harimau saat mencari jaringan seluler di pinggir Sungai Belat sekitar pukul 19.00 WIB. Lokasi ini masih dalam areal perkebunan kelapa sawit milik PT Sawit Uniseraya.
Korban merupakan anak dari pekerja buruh pembersih kebun sawit, yang tinggal di sebuah camp. "Korban diduga diterkam saat main handphone," kata Wahyudi.
"Waktu itu lampu mati di camp, karena mesin genset rusak. Sekitar pukul 19.00 WIB, korban pergi berdua sama adiknya ke tepi sungai mencari jaringan seluler untuk main handphone," lanjut Wahyudi.
Baca juga: Harimau Sumatera Sempat Terkam Seorang Remaja dan Dibawa ke Hutan, BBKSDA Riau Turunkan Tim Evakuasi
Korban, sambung dia, ditemukan sekitar 200 meter dari camp. Korban ditemukan setelah dicari keluarga dan warga setempat dengan menggunakan penerangan senter menyisir hutan.
Wahyudi menambahkan, jenazah korban akan dibawa pihak keluarga ke kampung halamannya di Nias, Sumatera Utara.
Baca juga: Seorang Remaja Diterkam dan Dibawa Harimau ke Dalam Hutan
Khawatir warga anarkis, Camat minta bantuan BBKSDA evakuasi harimau pemangsa
Camat Sungai Apit Wahyudi kemudian meminta bantuan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau untuk mengevakuasi harimau sumatera yang diduga menewaskan MA.
"Kita minta segera dievakuasi hewan buas (harimau) itu. Agar tidak ada lagi korban jiwa berikutnya," ucap Wahyudi, Senin (30/8/2021).
Baca juga: Induk Harimau Sumatera dan 2 Anaknya Ditemukan Mati Terjerat di Kawasan Hutan Lindung Aceh
Ia mengaku khawatir warga setempat mengambil tindakan dengan membunuh harimau tersebut.
"Yang kami khawatirkan masyarakat resah nanti bertindak anarkis terhadap harimau. Kita juga tak mau itu terjadi, karena kan harimau ini hewan langka dan dilindungi," kata Wahyudi.
Ia juga meminta warga di sekitar lokasi konflik agar lebih berhati-hati dan waspada terhadap harimau. Warga diimbau agar tidak beraktivitas di kebun atau di hutan seorang diri.
"Saya minta warga waspada. Karena di situ kan masih ada kawasan hutan tempat hidupnya hewan buas. Lagi pula lokasinya itu jauh dari keramaian atau tempat penyelamatan. Kalau beraktivitas mestinya berkelompok," kata Wahyudi.