Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKB Ganggu Keamanan di Yahukimo, Bupati: Kejar, Tangkap, dan Adili

Kompas.com - 26/08/2021, 07:55 WIB
Dhias Suwandi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Bupati Yahukimo Didimus Yahuli meminta aparat keamanan menangkap kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang beberapa pekan terakhir membuat situasi keamanan di daerahnya tidak kondusif.

"Kami sudah rapat bersama stakeholder, lalu langkah selanjutnya kami komunikasi terus dengan kepolisian dan TNI agar mereka ini dikejar, ditangkap, dan diadili sesuai perbuatan yang mereka lakukan," ujar Didimus saat dihubungi melalui telepon, Rabu (25/8/2021).

Keberadaan KKB, sambung Didimus, tidak diinginkan masyarakat karena membuat pembangunan jalan di Yahukimo menjadi terhenti.

Baca juga: Orang Yahukimo Sudah Berkomitmen, Tidak Ada Tembak-menembak, Bunuh-membunuh

Menurut dia, masyarakat tidak menginginkan tindakan kekerasan di daerahnya dan ingin agar aparat keamanan segera mengembalikan situasi kondusif di Yahukimo.

"Tadi saya lihat mereka (masyarakat) sudah melakukan pernyataan sikap untuk menolak dan mengutuk pembunuhan yang dilakukan kepada orang sipil tidak berdosa ini," kata Didimus.

Sebelumnya diberitakan, KKB diduga melakukan aksi kriminal bersenjata di wikayah Distrik Dekai dalam dua pekan terakhir.

Akibat aksi KKB, selama Agustus 2021 sudah ada tiga korban tewas dan beberapa rumah dibakar.

Baca juga: Pekerjaan Jalan Dihentikan Gara-gara KKB, Bupati: Yahukimo Butuh Pembangunan

Satgas Nemangkawi menyebut para pelaku merupakan KKB pimpinan Tenius Gwijangge, Senat Soll, dan Temianus Magayang.

Terbaru, ada dua pekerja pembangunan jembatan di Yahukimo yang tewas diduga dibunuh dan dibakar oleh KKB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com