Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Tsunami dan Pentingnya Tanggul Pantai di Jakarta, Ini Penjelasan Ahli ITB

Kompas.com - 20/08/2021, 14:23 WIB
Reni Susanti,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Laboratorium Geodesi Institut Teknolgi Bandung (ITB) Heri Andreas menjelaskan, tanggul pengaman pantai atau laut di Jakarta bisa mencegah banjir rob dan memproteksi Jakarta dari tsunami.

Seperti diketahui, ITB mengingatkan potensi tsunami hingga 20 meter di selatan Jawa yang bisa terjadi kapan saja.

Berdasarkan permodelan, tsunami tersebut bisa menyapu sebagian Jakarta, bahkan nyaris menyentuh Istana.

"Awal ide pembuatan tanggul ini tahun 2012. Hampir mau 10 tahun (belum selesai)," ucap Heri kepada Kompas.com, Kamis (19/8/2021).

Baca juga: ITB: Potensi Tsunami 20 Meter akibat Megathrust Selatan Jawa, Kota Tua hingga Istana Negara Bisa Kena Dampaknya

Rencananya, akan dibangun tanggul sepanjang 33 kilometer tanggul.

Namun saat ini bertambah menjadi 40 kilometer.

Dari rencana itu, yang selesai baru 12 kilometer.

Artinya, pembangunan belum sampai 50 persen.

Misalnya seperti pengerjaan tanggul di Jakarta mulai dari Kamal Muara hingga Marunda yang hingga kini belum rampung.

Dari target sekitar 33 kilometer, kini baru selesai lebih kurang 10 kilometer.

Selain itu, ada juga pembangunan tanggul lain seperti di Pantai Mutiara, Muara Angke, dan Kaliadem.

Baca juga: Anies: Tanggul Bukan Solusi Permanen Cegah Jakarta Tenggelam

Sebagai seorang peneliti, Heri menilai, ada aspek non-teknis yang membuat pembangunan ini terhambat. Salah satunya upaya politisasi.

Sebab, hingga kini masih ada yang setuju ataupun tidak setuju dengan pembangunan tanggul tersebut.

Heri menjelaskan, ada tiga jenis tanggul yang bisa dibuat, yakni tanggul pantai, tanggul laut di bagian barat, dan tanggul laut di bagian timur.

Dari sisi anggaran, kebutuhan untuk membangun tanggul tersebut mencapai Rp 200 triliun.

Namun jika membangun tanggul pantainya saja, kurang dari Rp 100 triliun.

"Bagi pemerintah (anggaran itu) seharusnya ada. Tapi balik lagi ketika ada tarik ulur kebijakan (menjadi sulit)," ucap Heri.

Heri mengaku serba salah. Sebab, jika dia bicara tentang potensi tsunami, ia dinilai menakut-nakuti.

Namun, jika tidak bicara, juga merasa salah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com