Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Indramayu Akan Beri Sanksi Klinik dan RS yang Mematok Tarif Tes PCR Terlalu Mahal

Kompas.com - 19/08/2021, 19:54 WIB
Kontributor Majalengka, Mohamad Umar Alwi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, akan memberikan sanksi kepada klinik atau rumah sakit yang memasang tarif tes swab polymerase chain reaction (PCR) di atas Rp 495.000.

"Nah kalau misalnya ada yang membandel, kita akan ambil tindakan teguran baik lisan atau pun tulisan. Bahkan setelah (teguran) ini kita kenakan sanksi seperti perizinan, ataupun pembekuan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/8/2021).

Baca juga: RS di Pematangsiantar Mulai Menyesuaikan Tarif Tes PCR

Menurut Deden, penurunan tarif PCR yang diperintahkan Presiden Joko Widodo dapat membantu masyarakat, terutama yang ingin melakukan tes swab secara mandiri.

Pemerintah Kabupaten Indramayu sudah menggratiskan tes untuk kepentingan tracing dan tracking.

"Jadi yang positif di rumah sakit kemudian orang yang kontak erat, orang yang suspect, itu kita fasilitasi. Dalam rangka tracing dan tracking itu kita fasilitasi, gratis," kata Deden.

Baca juga: Rincian Terbaru Harga Tes Antigen dan PCR

Menurut Deden, sejumlah rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan sudah menerapkan penyesuaian tarif tes PCR.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan sudah mengeluarkan surat edaran terkait batas tarif tertinggi untuk tes PCR.

Batas tarif tersebut sebesar Rp 495.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com