MARTAPURA, KOMPAS.com - Azhar Khaitamy, merupakan Paskibraka asal Kalimantan Selatan (Kalsel).
Dia terpilih setelah melewati seleksi ketat yang dilakukan sejak tahap awal di Kabupaten Banjar, Kalsel, hingga tahap akhir di tingkat nasional.
Kedua orangtua Azhar tak menyangka anaknya bisa lolos seleksi.
Pasalnya Azhar merupakan santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Banjar, bukan sekolah umum.
Namun, karena kegigihannya, Azhar terpilih menjadi Paskibraka di Istana Negara.
"Awalnya kami tak menyangka, soalnya dia kan santri. Untungnya ponpes tempat dia punya ekstra kurikuler baris-berbaris. Di situlah dia mulai menekuni hingga akhirnya jadi Paskibraka," ujar Ripa'i ayah Azhar saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (17/8/2021).
Ripa'i menuturkan, Azhar masuk dalam pasukan 17 yang bertugas mengibarkan bendera.
Dalam kesehariannya, Azhar yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara ini dikenal luwes dan pintar bergaul.
Selain itu, Azhar juga dikenal sebagai salah satu santri penghapal Alquran.
"Alhamdulillah, dia juga anak yang rajin membaca Alquran. Kata gurunya Azhar ternyata santri penghapal Alquran," jelasnya.
Baca juga: Uniknya Upacara Bendera di Syou, Papua Barat, Digelar di Hutan Belantara dan Panjat Pohon Pisang
Untuk cita-cita, Ripa'i menyerahkan sepenuhnya kepada Azhar.
Ripa'i menuturkan, dulunya Azhar ingin menimba ilmu di Mesir, setelah lulus di Ponpes Darul Hijrah. Dia ingin mengikuti jejak sepupunya.
Namun, setelah lolos menjadi Paskibraka, Azhar, kata Ripa'i kemungkinan akan berpikir untuk menjadi anggota TNI atau Polri.
"Enggak tau nanti. Banyak masukan dari keluarga kalau Azhar diarahkan saja masuk TNI atau Polri. Tapi terserah anaknya saja," tambahnya.
Ripa'i menambahkan, Azhar sangat dekat dengan ibunya. Segala sesuatu, Azhar pasti berkeluh kesah dengan ibunya.