Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung Tani dan Pancasila di Polewali Dihancurkan Orang Tak Dikenal

Kompas.com - 25/07/2021, 09:36 WIB
Junaedi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Sebuah patung tani dan patung pancasila yang selama ini menjadi ikon di Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dihancurkan dan dirobohkan orang tak dikenal pada Jumat (23/7/2021).

Pelaku yang merobohkan patung dengan martil sempat diketahui oleh warga.

Pelaku bahkan sempat ditegur oleh warga yang merekam aksi perusakan itu.

Namun, meski ditegur, pelaku tetap menghancurkan patung tersebut.

Baca juga: Polewali Mandar Berkalang Sampah Setelah 2 TPA Ditutup Warga

Tak jauh dari lokasi patung tani, pelaku juga merusak patung Pancasila di halaman Kantor Camat Wonomulyo saat aktivitas kantor sedang tutup.

Menurut warga yang memergoki aksi tersebut, pelaku sempat beralasan bahwa pemeirntah setempat akan merenovasi patung tersebut dengan patung yang baru.

Video perusakan yang dilakukan pria tak dikenal tersebut sempat viral di media sosial.

Dalam media sosial, sejumlah netizen menyebut bahwa pelaku diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Rizal Wahyudi yang merupakan warga setempat mendesak agar polisi mengungkap pelaku perusakan ikon kecamatan tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Camat Wonomulyo, Samiaji juga mendesak agar pelaku segera diungkap.

“Kalau benar pelakunya seperti yang sudah diidentifikasi, pelaku harus bertanggung jawab atas perusakan tersebut. Minimal dia bisa mengganti kerusakan patung yang telah dorobohkan,” kata Samiaji.

Hingga kini, bekas bongkahan pautung yang dirobohkan masih berserakan di lokasi.

Patung tani yang semula berdiri sepasang suami istri memikul cangkul, kini hanya tinggal patung sang istri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com