Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hari Isolasi Mandiri karena Batuk Pilek, Pria Ini Ditemukan Meninggal, Ternyata Positif Covid-19

Kompas.com - 24/07/2021, 13:02 WIB
Fitri Rachmawati,
Khairina

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com-Tiga hari menjalani isolasi mandiri karena flu dan batuk di sebuah rumah kosong milik keluarganya, Ags (32) warga Gomong, Kota Mataram ditemukan meninggal dunia, Jumat (23/7/2021) pukul 20.00 Wita.

Ags menempati rumah kosong milik keluarganya di Lingkungan Taman Kapitan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram sejak Selasa (20/7/2021) karena mengalami batuk dan flu. Dia tidak dalam kondisi yang parah.

"Dia itu isolasi mandiri begitu mengalami flu dan batuk, menempati rumah keluarga yang kebetulan kosong, sempat nelepon kok sorenya, kita enggak percaya tiba-tiba dia sudah meninggal sendirian di dalam kamar," kata Agung, saudara ipar Ags, pada Kompas.com, Jumat malam saat warga berkumpul di rumah yang ditempati Ags.

Baca juga: Selebgram Herlin Kenza dan Pemilik Toko yang Timbulkan Kerumunan di Aceh jadi Tersangka

Agung menuturkan, keluarga mengetahui yang bersangkutan meninggal saat digedor untuk menerima kiriman makan malam persis setelah waktu shalat isya.

"Pintu saya dobrak setelah dapat kabar itu, dan kami menemukan saudara kami dalam keadaan tak merespon apapun, karena khawatir kami kabari ke lingkungan setempat, mengingat kami tahu dia isoman, tapi tidak lapor ke pihak rumah sakit, " kata Agung menjelaskan.

Dari pantauan di lokasi, terlihat kerumunan warga. Sejumlah anggota polisi berada di lokasi, mengingatkan warga tidak berkerumun.

Keluarga berupaya menghubungi petugas kesehatan dan siapa pun yang mereka kenal untuk membantu proses evakuasi, memastikan jenazah aman dari Covid-19 atau justru terpapar virus corona.

Direktur Rumah Sakit Provinsi Lalu Herman Mahaputra yang dikonfirmasi terkait laporan warga yang meninggal menyarankan keluarga menelpon 911, mengingat yang bersangkutan belum melaporkan diri jika melakukan isolasi mandiri.

Sekitar pukul 21.31 Wita, hampir 2 jam akhirnya petugas Covid-19 tiba dan melakukan pengecekan serta tes swab pada jenazah.

Hasilnya positif Covid-19 sehingga harus dilakukan pemulasaran serta pemakaman sesuai protokol Covid-19.

"Ini kami dapatkan laporan dari warga ada warga yang meninggal, kami langsung ke lokasi tapi harus menunggu tim medis atau petugas satgas Covid-19 agar dilakukan swab untuk memastikan yang bersangkutan positif atau negatif Covid-19, dan hasilnya positif, " kata Babinkamtipmas Ampenan Iptu Agung Dewanto.

Baca juga: Ridwan Kamil Perintahkan Pejabat Pemprov Jabar Turun ke Jalan Bantu Warga

Petugas dan mobil ambulans juga tiba dan mengevakuasi jenazah. Petugas membawa kain kafan, plastik dan kantung jenazah berwarna oranye. Proses itu disaksikan langsung, bahkan seorang anggota keluarga ikut mengevakuasi jenazah lengkap dengan  APD lengkap.

Keluarga korban tak kuasa menahan kesedihan, tangis mereka pecah meski hanya bisa menyaksikan dari balik jendela.

"Kami sebelumnya baik-baik saja, sekarang kok sudah meninggal, " seorang perempuan berusia lanjut, keluarga Ags, yang terus menangis di beranda rumah sambil memegang kaca jendela.

Warga yang berkerumun diminta pulang dan tidak berada di lokasi, hingga akhirnya jenazah berhasil diangkat ke mobil ambulans menuju RSUD Kota Mataram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

Regional
Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Regional
Hadiri Dharma Santi Nyepi 1946 Saka, Mas Dhito Janji Penuhi Kebutuhan Umat Hindu di Kediri

Hadiri Dharma Santi Nyepi 1946 Saka, Mas Dhito Janji Penuhi Kebutuhan Umat Hindu di Kediri

Regional
Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Regional
Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Regional
Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Regional
Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Regional
Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Regional
Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Regional
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

Regional
Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Regional
Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Regional
Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Regional
Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com