Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Mobilitas Warga, Lampu Jalan di Semarang Dimatikan

Kompas.com - 12/07/2021, 20:20 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Semarang mengambil kebijakan mematikan lampu penerangan jalan umum (PJU) di sejumlah ruas jalan.

Pemadaman ini bertujuan mengurangi mobilitas masyarakat guna menekan penyebaran Covid-19.

Plt Kepala Diskominfo Kabupaten Semarang Alexander Gunawan mengatakan, lampu yang dimatikan mulai dari batas kota Taman Unyil sampai arah Tengaran dan arah Gemawang di titik rawan mobilitas.

"Kita semua berikhtiar untuk menurunkan penyebaran Covid-19, pemadaman lampu ini bertujuan agar masyarakat mengurangi mobilitasnya," jelas kepada wartawan, Senin (12/7/2021).

Baca juga: Lampu Jalan dan Reklame Dimatikan Selama PPKM Darurat di Sleman

Alexander mengungkapkan, pemadaman tersebut dimulai pukul 18.00 hingga 03.00 WIB.

"Gunakan waktu untuk tetap berada di rumah. Patuhi protokol kesehatan agar kita semua terhindar dari Covid-19," ungkapnya.

Selain pemadaman PJU di ruas jalan nasional, juga dilakukan penyekatan di U turn Pudakpayung, Nasmoco Karangjati, simpang Taman Bawen, dan perbatasan Sruwen-Tengaran.

"Masyarakat yang akan melintas harus membawa dokumen perjalan. Di antaranya sertifikat vaksin, surat keterangan negatif Covid-19 melalui tes antigen atau PCR, dan membawa surat tugas dari instansi yang bersangkutan," kata Alexander.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Wali Kota Madiun Matikan Lampu Jalan Pukul 8 Malam

Terpisah, Kasubbag Humas Polres Semarang AKP Sugiyarta menyampaikan petugas gabungan akan mengintensifkan patroli untuk mencegah kerawanan kriminalitas dan pelanggar aturan PPKM darurat.

"Kita semua harus mematuhi aturan tersebut agar kasus Covid-19 turun," ungkapnya.

Sebelumnya, Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan sampai saat ini, total ada 3.866 kasus aktif Covid-19.

Sebanyak 209 pasien mengalami gejala sedangkan sisanya tidak bergejala dan menjalani isolasi mandiri maupun terpusat.

"Masyarakat harus terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sehingga nantinya PPKM Darurat dapat diselesaikan pada 20 Juli dan tidak diperpanjang," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com