Kediri Kekurangan Ambulans, Pasien Covid-19 Naik Mobil Dinas Pemkot

KEDIRI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, kekurangan mobil ambulans untuk transportasi pasien dan jenazah pasien Covid-19.

Untuk mengatasinya, para pasien untuk sementara akan naik mobil dinas milik Pemkot Kediri.

Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Kediri Chevy Ning Suyudi mengatakan, ambulans biasanya dipergunakan untuk mengangkut warga dari rumah ke rumah sakit, ke ruang isolasi, maupun ke pemakaman.

Baca juga: Kota Blitar Catat Jumlah Kematian Tertinggi Per Hari akibat Covid-19

Namun, seiring melonjaknya jumlah kasus, ambulans yang tersedia di puskesmas maupun rumah sakit saat ini sudah tidak mencukupi lagi.

"Kebutuhan ambulans ini mendesak. Sementara kita akan memakai kendaraan dinas yang bisa dimodifikasi dengan melepas kursi," kata Chevy dalam keterangan yang dirilis oleh Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Kediri, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: RS Penuh, Gedung DPRD Kota Malang Diusulkan Jadi Tempat Isolasi

Chevy mengatakan, Pemkot Kediri telah menjajaki peminjaman ambulans ke sejumlah pihak, tapi sebagian besar tidak berkenan digunakan untuk angkutan pasien Covid-19.

"Pemkot harus bergerak cepat, karena ini menyangkut keselamatan warga Kota Kediri," kata dia.

Keberadaan ambulans itu, menurut Chevy, juga dipergunakan untuk memperlancar mobilitas pengangkutan jenazah.

Kelancaran angkutan akan meminimalisasi penumpukan jenazah di rumah sakit.

"Yang sudah meninggal juga butuh segera dimakamkan agar tidak terjadi penumpukan jenazah di rumah sakit," kata Chevy.

Chevy mengatakan, apabila ada lembaga atau pihak swasta yang berkenan meminjamkan ambulans, bisa menghubungi call center Covid-19 Kota Kediri di nomor (0354) 2894000 dan WhatsApp 08113787119.

Adapun jumlah kasus Covid-19 di Kota Kediri terus mengalami peningkatan.

Dikutip dari situs Radar Covid-19 Provinsi Jawa Timur, pada Jumat ini terdapat tambahan 18 kasus, sehingga total kasus Covid-19 di Kediri sebanyak 1.720 kasus.

Dari jumlah tersebut, terdapat 163 kasus aktif; 184 pasien meninggal; dan 1.373 sudah dinyatakan sembuh.