Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memancing di Pemecah Ombak, Seorang Warga Kebumen Hilang Tersapu Gelombang Tinggi

Kompas.com - 27/06/2021, 20:39 WIB
Iqbal Fahmi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KEBUMEN, KOMPAS.com – Seorang pemancing hilang tersapu gelombang tinggi di pemecah ombak Patai Logending. Desa Ayah, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Minggu (27/6/2021).

Korban yang bernama Sanrusdi (60), warga Kaliputri, Desa Mangunweni, Kecamatan Ayah, itu hilang sekitar pukul 09.30 WIB.

Baca juga: Semangat Abah Dayat, Bahu-membahu Membangun Jalan Bersama Tentara

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Cilacap, I Nyoman Sidakarya mengatakan, korban memancing bersama dua rekannya.

Tidak lama setelah melempar kail, datang ombak besar yang langsung menghantam ketiga pemancing tersebut.

“Dua korban berhasil selamat, namun satu korban atas nama Sanrusdi terbawa ombak dan tenggelam,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima, Minggu (27/6/2021).

Nyoman mengungkapkan, kedua saksi berusaha menolong korban dengan mengacungkan galah. Namun korban sudah terseret makin jauh ke tengah dan menghilang.

Mengapatkan informasi tersebut, Basarnas langsung memberangkatkan satu regu ke lokasi yang berjarak sekitar 53 kilometer tersebut.

Tim SAR Gabungan juga telah menyisir area pantai dan perairan menggunakan perahu jukung katir namun tak kunjung membuahkan hasil.

Baca juga: Tanggapi Seruan Demo soal Plh Gubernur Papua, Kapolda: Masyarakat yang Unjuk Rasa Akan Ditangkap

“Pencarian akan terus kami lakukan dengan penyisiran menggunakan perahu jukung katir, perahu karet, dan penyisiran sepanjang pantai dan pemantauan di pemecah ombak,” ujarnya.

Unsur SAR Gabungan terdiri dari Basarnas Cilacap, Polair Logending, Pos AL Logending, Polsek Ayah, Koramil Ayah, BPBD Kebumen, SAR Lawet Perkasa, SAR Elang Perkasa, Tagana, Ubaloka, Rapi, Bagana, PMI Kebumen, Cilacap Rescue, SAR Jetis, dan nelayan sekitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com