Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau PPDB di Depok dan Bekasi, Disdik Jabar Temukan Warga Kurang Mampu Tak Terakomodasi

Kompas.com - 12/06/2021, 09:58 WIB
Dendi Ramdhani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi menemukan sejumlah persoalan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021, yakni adanya perbedaan nilai dari jalur prestasi antarsekolah hingga warga kurang mampu yang tidak terakomodasi.

Masalah itu ia temukan saat meninjau pelaksanaan PPDB di sejumlah sekolah di wilayah Kota Depok dan Bekasi, Jumat (11/6/2021).

"Untuk perbedaan nilai di jalur prestasi, kita akan lakukan verifikasi khusus, mungkin butuh dua sampai tiga hari, dan untuk warga yang kurang mampu agar melakukan update data, karena kami gunakan data dari Kemensos,” kata Dedi saat dihubungi wartawan, Jumat.

Baca juga: PPDB DIY Ada 4 Jalur, Ini Jadwal dan Syaratnya

Dedi pun memerintahkan jajarannya unyuk segera melakukan evaluasi agar PPDB berajalan lancar.

“Hari ini saya mengunjungi Depok dan Bekasi, ini bagian dari monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPDB di Jawa Barat, untuk melihat apakah pusat informasi yang ada di sekolah berjalan, sampai dengan coba melihat ruangan-ruangan yang direncanakan dilakukan pembelajaran tatap muka,” ungkapnya.

Selain itu, Dedi pun memastikan tak ada kendala pada server pendaftaran PPDB. Hal itu terbukti tahap pertama jalur afirmasi dan prestasi, semua data bisa masuk dengan baik.

"Alhamdulillah server juga aman, tidak down. Kalaupun ada kendala, itu di jaringan lokasi sekolah saat melakukan input data. Tapi secara keseluruhan untuk tahap pertama ini berjalan dengan baik dan lancar," jelas Dedi.

Baca juga: PPDB Online SMA di Sumut Kacau, Gubernur Edy Segera Panggil Kepala Disdik

Ia pun memberi tips bagi para siswa yang mengalami kendala selama proses PPDB Jabar 2021.

Cara pertama, kata Dedi, bisa mengakses kanal help desk dalam situs PPDB Jabar.

Jika merasa belum memberikan solusi, siswa bisa datang ke sekolah tujuan dan mengonsultasikan masalah ke bagian pusat informasi.

"Yang ingin konsultasi atau menyampaikan keluhan bisa mengakses help desk atau pusat informasi di sekolah tujuan. Kan pusat informasi itu fungsinya berbagai hal, itu bagian dari cara kita untuk membantu yang ikut PPDB karena ada beberapa lokasi tertentu yang kesulitan dengan akses internet. Termasuk meminta fasilitasi ke SMA tujuan," kata Dedi.

Saat ini, proses PPDB Jabar masih dalam tahap pertama, yakni penerimaan jalur afirmasi, prestasi, dan perpindahan orangtua.

Menurut Dedi, para orangtua juga sedang sibuk dalam memilih jalur pendaftaran.

"Sekarang juga lagi proses validasi. Beberapa persyaratan yang masuk lewat online baik yang disampaikan sekolah asal maupun secara mandiri oleh pihak siswa dan orangtua sedang dicocokkan datanya dan di-approve. Kalau hasil validasi itu diklik, nanti pendaftar akan mendapat surat register peserta PPDB yang satu lembar," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com