Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Pendaki Asal Pelembang Terjebak Longsor di Gunung Rinjani Pasca-gempa Lombok

Kompas.com - 05/06/2021, 07:49 WIB
Fitri Rachmawati,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LOMBOK, KOMPAS.COM- Pasca-gempa 4,2 SR yang terpusat di Lombok Utara, NTB, Jumat (4/6/2021) malam, sejumlah pendaki asal Palembang, Sumatera Selatan dikabarkan terjebak longsor di kawasan pendakian Gunung Rinjani.

Hal itu diketahui dari telepon salah satu pendaki kepada seorang rekan mereka di Palembang yang telah diteruskan ke relawan bencana di Lombok.

Dari telepon tersebut diketahui, jika para pendaki tengah berada di jalur pendakian Pelawangan Sembalun.

Relawan tanggap bencana di Lombok, Akmal menjelaskan bahwa dirinya mendapatkan informasi mengenai pendaki asal Palembang terjebak pada Jumat (4/6/2021) malam.

Baca juga: Gempa Magnitudo 4,2 Guncang Lombok, Sejumlah Warga Bertahan di Luar Rumah

Pendaki tersebut mengabarkan melalui telepon jika dirinya terjebak di jembatan kedua yang menuju arah Danau Segara Anak.

Mereka menginfomasikan, ada dua rombongan pendaki dalam tim yang berbeda.

"Saya baru mendapat telepon, ada dua rombongan pendaki di Rinjani terjebak longsor pascagempa tadi. Mereka terjebak sebelum turun ke danau, setelah jembatan kedua dari jalur  Pelawangan Sembalun menuju danau," kata Akmal.

Akmal pun langsung berupaya menghubungi kembali mereka. Dia meminta para pendaki tidak melanjutkan perjalanan karena telah larut malam.

Dikhawatirkan, tenaga para pendaki yang terjebak itu akan terkuras karena cuaca tak bersahabat.

"Sebaiknya jeda dulu, cari lokasi yang lapang, jauh dari tebing, karena kita tidak bisa memprediksi gempa, bangun tenda di lokasi lapang itu, tunggu sampai besok pagi, pasti ada pertolongan," pesan Akmal.

Baca juga: Isi Hati Maman Sang Penggali Makam Covid-19: Takut, Lelah, hingga Kapan Pandemi Berakhir?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com