Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas, Meluncur 1.000 Meter ke Barat Daya

Kompas.com - 25/05/2021, 13:29 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Selasa (25/5/2021) sekitar 09.49 WIB.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan, awan panas ini meluncur sejauh 1.000 meter ke barat daya. 

Tercatat di seismogram, peristiwa luncuran awan panas ini berlangsung selama 73 detik.

Baca juga: Tak Bawa Bekal, Wanita Pencari Kayu Tersesat 4 Hari di Lereng Merapi, Ini Pengakuannya

Dalam laporan BPPTKG disebutkan, pada hari ini sejak 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, ada asap putih setinggi 100 meter di puncak kawah Gunung Merapi. 

Asap terlihat berintensitas sedang hingga tebal.

"Teramati empat kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

BPPTKG juga mencatat ada 34 kali gempa guguran, empat kali gempa embusan, satu kali gempa fase banyak, dan satu kali gempa tektonik jauh.

Hingga kini, gunung yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah ini masih berstatus level III (siaga).

Baca juga: Tersesat di Lereng Merapi 4 Hari Tanpa Bekal, Surati Ditemukan Selamat, Ini Ceritanya

Status itu belum berubah sejak ditetapkan pada November 2020.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer dan pada sektor tenggara yaitu Sungai Gendol sejauh 3 kilometer.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com