KARAWANG, KOMPAS.com - Bupati Karawang Cellica Nurrchadiana meminta Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ) menyiapkan mitigasi agar tumpahan minyak mentah tak lagi terjadi.
Cellica mengaku tak ingin minyak mentah kembali berceceran di perairan maupun pantai di Karawang. Dalam setahun ini peristiwa tumpahan minyak sudah dua kali terjadi.
"Kami minta Pertamina menyiapkan mitigasi," kata Cellica di sela meninjau pembersihan ceceran minyak mentah di sepanjang pantai Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Sabtu (24/4/2021).
Selain itu, Cellica meminta Pertamina melakukan evaluasi. Misalnya penggantian pipa bawah laut yang rawan bocor. Soal itu, ia mengaku telah berkomunikasi dengan Pertamina.
"Pertama harus ada identifikasi mana pipa pipa sudah rawan untuk diperbaiki. Toh sama aja, mohon maaf ya kemarin (ganti rugi) Rp 72 miliar, kerugian berapa barel. Kalau dihitung-hitung kenapa gak diperbaiki aja. Logika saya, orang yang gak ngerti," ungkap Cellica.
Cellica juga meminta PHE ONWJ menyelesaikan pembersihan ceceran minyak dalam waktu tiga minggu. Targetnya, kata dia, sebelum Lebaran sudah selesai.
Baca juga: Oksigen KRI Nanggala-402 Bisa Bertahan 5 Hari jika Ada Kelistrikan
"Besar harapan saya ya dipercepat semuanya. Jadi kita ngasih deadline. Tadi dari tim technical tiga minggu udah beres. Jadi saya gak pengen ini berlarut-larut," ujar dia.
Meski begitu, Cellica mengapresiasi Pertamina bergerak cepat membersihkan ceceran minyak baik di lautan maupun yang mencapai daratan. Salah satunya dengan oil boom.
Cellica menyebut ceceran tumpahan minyak mentah kali ini berbeda dengan yang terjadi pada 2019. Saat itu tumpahan minyak berasal dari sumur YYA1.
Sedangkan pada April 2021 terjadi karena kebocoran pipa bawah laut.
Berdasarkan informasi yang diterima Cellica, kebocoran pipa itu sudah bisa ditangani. Ia pun menyebut pipa yang bocor, secara teknik masih layak.
"Tahun 2019 kenapa bisa berbulan-bulan karena itu nyembur terus. Prosesnya panjang. Kalau ini dari waktu titiknya koordinatnya ditemukan, langsung dimatiin (ditangani, ditutup)," jelasnya.