KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Papua telah menutup perbatasan Indonesia-Papua Nugini untuk sementara waktu.
Penutupan perbatasan dilakukan karena tingginya kasus infeksi Covid-19 di Papua Nugini.
Baca juga: Selama Ramadhan, Pemkot Surabaya Larang Bagi-bagi Takjil di Pinggir Jalan, Buka Berama Dibatasi
"Perbatasan RI-PNG kini sudah kami tutup, namun pasti ada yang menyeberang, sehingga diminta untuk sementara waktu ini tinggal di tempatnya masing-masing," kata Wakil Gubernur (Wagub) Papua Klemen Tinal di Jayapura seperti dikutip dari Antara, Kamis.
Klemen mengingatkan, masyarakat harus menjaga diri sendiri agar dapat menjaga orang-orang yang ada di sekitarnya.
"Masyarakat harus menjaga diri sendiri agar dapat menjaga orang lain di tengah pandemi Covid-19 ini," ujarnya.
Ia menjelaskan, keputusan melarang penyebarangan itu sudah dirapatkan dalam penerapan dan tindak lanjut instruksi pemerintah mengenai larangan mudik.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mewaspadai tingginya jumlah kasus Covid-19 di Papua Nugini (PNG).
"Kami minta masyarakat Papua agar tidak sering menyeberang ke Papua Nugini (PNG) karena kasusnya sangat tinggi," katanya.
Menkes berharap jenis virus Covid-19 di Papua Nugini tidak termasuk jenis yang ganas.
"Hal ini perlu diingatkan oleh Pemprov Papua bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan antara RI dan PNG," ujarnya.
Baca juga: Brimob dan Raider Pukul Mundur KKB, Tim Satgas Nemangkawi Akhirnya Mendarat di Beoga
Sebab, kasus positif Covid-19 di Papua sebelumnya juga berasal dari luar daerah, yakni Bogor, dan Gowa.
"Di mana seharusnya Papua tidak kena, akhirnya jadi kena atau ada warga yang terpapar," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.