Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 1 April 2021, Bandara SMB II Palembang Sediakan Layanan GeNose C19

Kompas.com - 31/03/2021, 06:01 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan, mulai memberlakukan tes GeNose C19 sebagai salah satu syarat bagi calon penumpang.

Layanan GeNose C19 bagi penumpang pesawat akan dimulai pada Kamis (1/4/2021).

Sebelumnya, para penumpang di Bandara SMB II diwajibkan untuk melampirkan hasil tes PCR atau rapid test antigen yang menyatakan negatif  Covid-19.

Baca juga: GeNose Jadi Syarat Naik Pesawat, Cara Kerja, hingga Efektivitasnya yang Diragukan

Namun, setelah Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 12 Tahun 2021 tentang ketentuan orang bepergian selama pandemi, tes GeNose C19 kini menjadi salah satu syarat penumpang sebelum berangkat.

"Mereka memilih mau PCR, antigen atau GeNose C19. Untuk GeNose C19 akan diberlakukan 1 April di Bandara SMB II Palembang," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan KKP Palembang, Nur Purwoko melalui sambungan telepon, Rabu (31/3/2021).

Nur mejelaskan, tiga syarat tes kesehatan untuk penumpang memiliki tenggat waktu berbeda.

Untuk hasil tes melalui PCR, berlaku tiga hari.

Kemudin rapid test antigen berlaku untuk dua hari.

Sementara GeNose C19 berlaku untuk satu hari.

Baca juga: Epidemiolog Minta GeNose Tak Jadi Syarat Perjalanan, Ini Alasannya

Selain itu, harga ketiganya juga bervariasi.

Namun yang paling murah adalah GeNose C19, di mana dalam satu kali tes dikenakan biaya Rp 40.000 di Bandara SMB II Palembang.

"Salah satu dari tiga syarat ini wajib untuk pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN). Ketiga hasil tes kesehatan tersebut terhubung dalam data electronic health alert card (EHAC)," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com