Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 1 April, GeNose Digunakan Calon Penumpang di Bandara YIA Kulon Progo, Harga Rp 40.000-50.000

Kompas.com - 30/03/2021, 20:33 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

 

KULON PROGO, KOMPAS.com – PT Angkasa Pura I (Persero) menerapkan pemeriksaan Covid-19 menggunakan tes embusan napas GeNose C19 di Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA), Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai 1 April 2021.

Pejabat Tinggi Sementara General Manajer YIA, Agus Pandu Purnama mengatakan, dokumen negatif Covid-19 hasil tes GeNose ini sebagai persyaratan perjalanan.

“Kami 1 April 2021 akan melaksanakan pemeriksaan GeNose bagi seluruh penumpang yang menggunakan Bandara YIA,” kata Agus Pandu melalui rilis beritanya, Selasa (30/3/2021).

Baca juga: Bandara YIA Kulon Progo Jadi Salah Satu Lokasi Uji Coba GeNose C19

Bandara YIA membuka lima bilik layanan tes GeNose ditambah satu bilik konsultasi bagi mereka yang terdeteksi positif Covid-19 lewat pemeriksaan embusan napas ini. Layanan akan berlangsung sejak pukul 04.00–19.00 WIB.

Pemeriksaan GeNose ini hanya bagi mereka yang memegang tiket dan bukan untuk umum.

Calon penumpang mengawali lewat pendaftaran secara manual ataupun elektronik, membayar, menerima kantong tempat embusan napas, antre hingga menerima hasilnya.

Agus Pandu mengatakan, harga pemeriksan ini antara Rp 40.000 – 50.000 per satu kali pemeriksaan. Hasil tes GeNose, kata Pandu, berlaku 1x24 jam.

“Rata-rata hampir 12 menit dari pendaftaran hingga menerima hasil,” kata Pandu.

Pandu juga menegaskan, tes GeNose hanya salah satu alternatif pemeriksaan Covid-19 di bandara, selain rapid test antigen yang memang sudah dibuka sejak tahun lalu.

“Tidak satu-satunya di bandara. Bagi calon penumpang yang memeriksakan diri di RS atau tempat lain tetap kami terima. Intinya adalah dokumen negatif Covid-19 yang bisa dijadikan dokumen perjalanan untuk naik pesawat,” kata Pandu.

Baca juga: Mulai 1 April, Bandara APT Pranoto Samarinda Bakal Terapkan GeNose C19

GeNose C19 alat screening Covid-19 yang dibuat oleh Universitas Gadjah Mada (UGM). Cara kerjanya memanfaatkan sistem penginderaan (larik sensor gas) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk membedakan pola senyawa yang dalam embusan napas seseorang untuk mendeteksi keberadaan Covid-19.

Perangkat GeNose dikombinasikan dengan software AI terlatih untuk membedakan sampel napas yang diduga positif Covid-19 atau negatif Covid-19.

Alat tersebut telah ditetapkan sebagai syarat kesehatan bagi individu yang melakukan perjalanan melalui Surat Edaran Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Perjalanan Orang Dalam Negeri Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Surat edaran ini terbit 28 Maret 2021.

Salah satu poin di dalamnya disebutkan bahwa pelaku perjalanan transportasi udara wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3 x 24 jam sebelum keberangkatan, atau hasil negatif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2 x 24 jam sebelum keberangkatan, atau hasil negatif tes GeNose C19 di bandar udara (bandara) sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan dan mengisi e-HAC Indonesia.

Jumlah calon penumpang penerbangan diyakini akan meningkat karena adanya alternatif deteksi Covid-19 lewat GeNose. Calon penumpang semakin tidak ragu naik pesawat karena harga lebih murah, mudah dan waktu tes yang lebih cepat.

“Operasional mudah dan harga murah maka akan ada penambahan penumpang,” kata Pandu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com