Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Impor Beras dan Garam, Wabup Nganjuk Minta Mendag Lebih Dulu Berdialog

Kompas.com - 21/03/2021, 08:23 WIB
Usman Hadi ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Jumadi menolak rencana pemerintah mengimpor 1 juta ton beras dan 3 juta ton garam.

Marhaen menilai, kebijakan tersebut tidak memihak petani.

“Pemerintah seharusnya pro terhadap petani yang notabene menyokong ekonomi nasional. Apalagi penyokong PDRB Kabupaten Nganjuk berasal dari sektor pertanian,” kata Marhaen dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (20/3/2021).

Baca juga: Puluhan Ribu Ton Garam NTT Belum Terjual, Gudang Sampai Jebol, Petani: Kenapa Pemerintah Impor?

Menurut Marhaen, rencana Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengimpor 1 juta ton beras jelas merugikan petani kecil, termasuk petani di Kabupaten Nganjuk.

Sebab, kini petani padi di Nganjuk, Jawa Timur, memasuki musim panen.

“Biaya produksi tinggi, dan kalau (hasil panen) dijual murah sangat merugikan petani di Nganjuk. Suara orang kecil, seorang petani yang tiga bulan baru panen tentunya agak rugi banyak,” kata dia.

Baca juga: Gaduh Impor Beras, Mendag Lutfi Pasang Badan: Salahkan Saya

Politisi PDI Perjuangan ini menuturkan, seharusnya pemerintah mengedepankan kemampuan produksi beras lokal, bukan justru memilih langkah pragmatis dengan mengimpor 1 juta ton beras dan 3 juta ton garam.

Marhaen pun menyesalkan sikap Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang terkesan ngotot mengimpor beras dan garam, serta mengabaikan koordinasi, termasuk dengan para kepala daerah yang wilayahnya menjadi sentra produksi pangan.

Menteri Lutfi, menurut Marhaen, seharusnya bisa mencontoh kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang lebih mengedepankan dialog, dan selalu nenyerap aspirasi masyarakat sebelum mengelurkan kebijakan ke publik.

“Menteri tidak hidup di menara gading. Sebab ia adalah pengemban tugas sebagai pembantu presiden,” tutur Marhaen.

Menurut Marhaen, dalam mengambil keputusan politik, Mendag harus sejalan dengan kebijakan politik pangan presiden dan berupaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

"Serta berpihak pada kepentingan petani,” kata Marhaen.

Marhaen mengingatkan bahwa politik pangan nasional ialah politik pangan berdikari.

Sebelum mengambil kebijakan impor, menurut Marhaen, Mendag seharusnya berkomuniasi terlebih dahulu dengan asosiasi petani, pakar pertanian dan para kepala daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com