Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaiki Sistem E-Ticketing, PT KAI Gandeng PT Telkom

Kompas.com - 30/09/2013, 13:31 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia (PT Telkom) untuk memperbaiki sistem E-Ticketing melalui E-Ticketing Monitoring Center (EMC). Menurut Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan, sistem EMC berasal dari inisiatif PT Telkom untuk meningkatkan layanan E-Ticketing yang dioperasikan oleh PT KAI Commuterline Jabodetabek (PT KCJ).

"Penanggung jawabnya dalam hal teknologinya yaitu PT Telkom, kami KCJ hanya mengeksekusi dan memfasilitasi penumpang," ujar Jonan dalam peresmian EMC di Kantor PT KCJ, Stasiun Juanda, Jakarta, Senin (30/09/2013).

Ia menuturkan, nantinya EMC bisa memonitor seluruh perangkat e-ticketing di 67 stasiun yang mengoperasikan 389 gate dan 270 titik POS (Point of sales). "Ini sangat membantu operasional dalam hal monitoring, nantinya bisa memonitoring dalam hal perjalanan kereta api di Jabodetabek," kata Junan.

Di tempat yang sama, Direktur Enterprise Business PT Telkom Indonesia, Muhammad Awaluddin mengatakan, adanya sistem EMC mempermudah dalam mengawasi transaksi penjualan tiket. EMC ini untuk memonitoring transaksional di semua loket stasiun, gate, misalnya masalah di counter tiket. Selama ini koordinasi dilakukan secara manual ke semua loket.

Selain itu, kata Awaluddin, jika terjadi masalah penjualan tiket di loket, dapat terdeteksi sedini mungkin melalui EMC.

"Misalnya, pertama, ada stasiun yang bermasalah, penumpang kan enggak bisa get in get out. Lalu kedua misalnya ada counter tiket yang bermasalah, pelanggan atau penumpang kan enggak bisa transaksi tiket, maka dari itu kita bisa memonitoring dengan cepat," jelas Awaluddin.

Tidak hanya itu, kata Awaluddin, melalui sistem EMC, semua masalah yang dihadapi bisa bersama-sama diselesaikan. Sebab, masalah bisa dimonitoring dengan cepat dan penyelesaiannya pun bisa segera.

"Tidak hanya memonitoring, mengontrol, dengan EMC petugas di sini bisa cepat mengambil keputusan. Contoh, gate-nya bermasalah atau tidak bisa diperbaiki lagi, juga seandainya listriknya mati bisa langsung dikirim gensetnya," pungkas Awaluddin.

Direktur Utama PT KCJ, Tri Handoyo, mengatakan peningkatan layanan KRL di Jabodetabek akan terus dilakukan baik dari sisi sarana dan prasarana. "Pembuatan E-Ticketing Monitoring Center merupakan komitmen peningkatan pelayanan untuk terus menyempurnakan system E-Ticketing KRL yang telah diterapkan secara menyeluruh sejak 1 Juli 2013," ungkap Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com