Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascabom di Poso, Penjagaan Polres Kediri Diperketat

Kompas.com - 03/06/2013, 14:40 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com — Adanya aksi bom bunuh diri yang terjadi di lingkungan Markas Polres Poso, Sulawesi Tengah, dan menewaskan pelakunya, Senin (3/6/2013), membuat penjagaan di beberapa mapolres lain diperketat. Tak terkecuali juga di Mapolres Kediri Kota, Jawa Timur.

Suasana kantor polisi yang terletak di Jalan Brawijaya ini sedikit berbeda dari hari biasanya. Sekelompok personel kepolisian terlihat membawa senjata lengkap, sementara regu lainnya membawa pendeteksi logam. Mereka bersiaga di gerbang masuk mapolres.

Regu polisi itu mempunyai tugas memeriksa setiap pengunjung yang datang. Satu grup polisi melakukan pemeriksaan berupa penggeledahan badan, sedangkan grup lain memeriksa kendaraan yang pengunjung tumpangi dengan menggunakan pendeteksi logam.

Kepala Polres Kediri Kota Ajun Komisaris Besar Ratno Kuncoro mengatakan, peningkatan pengamanan itu merupakan perintah pimpinan untuk mengantisipasi adanya aksi yang dapat mengancam keselamatan anggotanya menyusul terjadinya aksi peledakan di Poso.

"Kami tak segan menindak tegas setiap perbuatan yang mengancam keselamatan petugas kita," kata Ratno Kuncoro di sela-sela pemeriksaan pengunjung.

Kapolres menambahkan, teroris cenderung melakukan konfrontasi langsung, terutama terhadap kepolisian karena selama ini korps Bhayangkara ini yang paling gencar melakukan penumpasan terorisme. Oleh karena itu, ia berpesan kepada setiap anggotanya untuk tidak melakukan tugas secara sendirian, tetapi minimal dilakukan dua personel.

Meskipun saat ini situasi di kota yang hanya mempunyai tiga kecamatan ini kondusif, menurut Kapolres, tetap berpotensi menjadi tempat persembunyian teroris, bahkan juga memungkinkan terjadinya penyebaran ajaran terorisme. "Semua bisa saja menjadi tempat kamuflase bagi pelaku teror serta tempat penguatan jaringannya," lanjutnya.

Kapolres juga berpesan kepada masyarakat untuk menghidupkan kembali sistem ronda keliling ataupun pelaporan atas kemungkinan adanya aktivitas suatu ajaran radikal yang berkembang di lingkungan masyarakat. Hal ini perlu dilakukan karena, menurut Kapolres, penanganan terorisme merupakan tanggung jawab bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com