Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Tiga PLTA, tetapi 10 Desa Sekitar Tak Rasakan Listrik

Kompas.com - 07/05/2013, 12:26 WIB
Kontributor Tana Luwu, Husain

Penulis

LUWU TIMUR, KOMPAS.com — Tiga pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas besar yang berada di kawasan Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, ternyata tidak menjamin warga sekitar PLTA itu pasti menikmati hidup dengan listrik. Buktinya, ribuan warga di 10 desa yang ada di kawasan Luwu Timur tidak menikmati listrik hingga saat ini.

Lebih dari 2.000 kepala keluarga yang bermukim di Desa Mahalona Induk, Desa Boangin, Tole, Kalosi, Bantilang, Masiku, To' kalimbo, Ranteangin, Libukan Mandiri, Loeha, Kecamatan Towuti, masih harus hidup dalam kegelapan tanpa bisa menikmati alat-alat elektronik.

"Dulunya telah ada kesepakatan antara masyarakat, pemerintah, dan pihak perusahaan tambang nikel PT Vale yang akan memasang jaringan listrik. Namun, hingga kini belum terealisasi," ungkap Rahmat, warga Towuti, Selasa (7/5/2013).

Aris, yang juga warga Towuti, mengungkapkan, pada 2010 Pemerintah Luwu Timur telah membangun dua pembangkit listrik tenaga hidro mikro (PLTMH) dengan anggaran miliaran rupiah, tetapi proyek tersebut tidak dinikmati warga karena tidak berfungsi.

Kondisi ini mendapat sorotan dari Saharuddin, warga Towuti yang juga pemerhati masyarakat pesisir. "Seharusnya masyarakat di 10 desa tersebut menikmati listrik karena ada tiga PLTA yang menghasilkan energi listrik kapasitas besar di sini," ungkap Saharuddin.

Saharuddin melanjutkan, persoalan tidak berfungsinya dua PLTMH yang dibagun dengan anggaran miliaran harus disikapi oleh penegak hukum.

Sementara itu, Suardi, selaku Kepala PLN Ranting Malili, mengaku, PLN telah menyiapkan mesin diesel untuk memenuhi kebutuhan listrik di beberapa desa, tetapi itu pun belum maksimal. Mesin tersebut hanya dapat berfungsi maksimal 12 jam per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com