Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Merapi Lestarikan Seni Lewat Pernikahan

Kompas.com - 18/03/2013, 23:32 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com —Warga lereng Gunung Merapi Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, melestarikan kesenian tradisional lewat hajatan pernikahan.

Salah satu warga yang mengangkat kesenian tradisional dengan melibatkan ratusan seniman tersebut yakni keluarga Suyanto warga Dusun Tutup Ngisor, Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang saat menikahkan putrinya Anggun Werdaningtyas dengan Aditya Sarkono asal Kabupaten Sukoharjo, Minggu.

Prosesi pernikahan dengan adat Jawa yang unik tersebut melibatkan tujuh grup kesenian yang ada di sekitar Gunung Merapi, yakni kesenian reog dari Dusun Gejiwan, jatilan dari Banuroto, dadak merak dari Dusun Gumuk, jaranan putri dari Dusun Gumuk, soreng dari Kalibening, dan grasak dari Sumber.

Sejumlah grup kesenian tersebut mengiringi mempelai saat prosesi dari Sanggar Bangun Budoyo di Dusun Sumber menuju Sanggar Cipto Budoyo di Dusun Tutup Ngisor berjarak sekitar 800 meter.

Pada prosesi kirab terbagi dalam dua kelompok dengan diawali grup kesenian reog dari Dusun Gejiwan kemudian mempelai putri diapit dua patah dengan naik kereta kuda, disusul pembawa kembar mayang dan putri domas dan di belakangnya kesenian jatilan.

Kelompok kedua adalah mempelai laki-laki dengan naik kuda, diawali kesenian dadak merak dari Dusun Gumuk, di belakang mempelai laki-laki adalah orangtua pengantin laki-laki dengan naik kereta kuda, disusul "pager bagus" dan dibelakangnya berturut-turun kesenian jaranan putri, warok, soreng, dan grasak.

Dalam perjalanan prosesi menuju Sanggar Cipto Budoyo tersebut semua gamelan pengiring kesenian tersebut ditabuh dan para penari pun menari dengan gerakan atraktif mengikuti irama kesenian masing-masing.

Pemandangan yang cukup unik dalam hajatan tersebut, di sepanjang jalan yang dilalui pengantin berdiri sejumlah penjor yang terbuat dari merang yang dililitkan pada batang bambu.

Koordinator Sanggar Bangun Budoyo yang juga keluarga dari mempelai perempuan, Untung Pribadi, mengatakan, hajatan yang melibatkan sekitar 400 seniman ini disiapkan dalam waktu sekitar dua bulan.

Ia mengatakan, kegiatan seperti ini dapat mengangkat kesenian tradisional dan budaya lokal di sekitar lereng Gunung Merapi.

"Harapan ke depan, hajatan yang melibatkan seniman lokal ini dapat menjadi acuan masyarakat sekitar," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com