Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik dan Kakak Berebut Jadi Calon Wali Kota Probolinggo

Kompas.com - 10/03/2013, 21:59 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Dua orang bersaudara berebut rekomendasi menjadi calon wali kota Probolinggo, Jawa Timur, yang akan diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Adalah Abdullah Zabut dan Malik Haramain. Zabut saat ini menjadi wakil ketua DPC PKB dan wakil ketua DPRD Kota Probolinggo. Sedangkan, Malik Haramain yang merupakan DPR RI tak lain adalah adik kandung Zabut.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mengusung kader sendiri terkait Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Probolinggo Jawa Timur pada Agustus mendatang. Selain mereka berdua, terdapat satu bakal calon lagi yakni Habib Hadi, Ketua DPC PKB sekaligus anggota DPRD Jatim.

Menurut Malik, yang juga menjabat Wakil Sekjen DPP PKB, rekomendasi akan turun pada bulan ini. Malik yang juga anggota Desk PIlkada DPP PKB memastikan, penetapan calon wakil walikota (cawawali) juga akan diputuskan bersamaan.

"Meski PKB bisa maju sendiri tanpa perlu berkoalisi, untuk sosok cawawali harus bisa menyumbang perolehan suara dan karenanya perlu menggandeng partai lain. Yang pasti, PKB akan mengusung kader sendiri untuk maju pilwali. Saat ini DPP dan DPW PKB segera turun ke Kota Probolinggo untuk menentukan siapa yang paling potensial untuk direkom," jelasnya.

Setelah DPP turun untuk mengecek tingkat elektabilitas ketiga nama itu, Malik, Hadi dan Zabut akan dipanggil DPP untuk mengikuti fit and proper test.

Disinggung tentang musyawarah kebangkitan (muskit) DPC PKB Kota Probolinggo yang digelar diam-diam dan mengusung Hadi, bagi Malik itu tidak menentukan. Yang paling menentukan adalah respon NU yang akan menjadi pertimbangan untuk rekom.

"Saya masih akan sowan ke orang tua dan kiai-kiai, apakah suara agar saya maju, relevan atau tidak," tukas Malik saat ditanya tentang namanya yang turut memperebutkan rekom PKB.

Sedangkan Hadi beberapa waktu lalu mengatakan, bahwa Musyawarah Kebangkitan (Muskit) sudah dilakukan dan hasilnya sudah diserahkan kepada DPW dan DPP. Dia juga optimistis, rekom PKB akan segera turun.

"Saya yakin 100 persen rekom PKB akan turun. PKB juga solid dan tidak pecah menjadi sejumlah kubu. Soal kapan Muskit digelar dan siapa saja yang hadir serta dikatakan diam-diam, tidak perlu diketahui pihak luar. Yang jelas, kami bertekad menyukseskan Pilwali dan mengembalikan kejayaan PKB seperti pada 1998," katanya..

Ditanya apakah tidak khawatir dengan peristiwa di Kabupaten Probolinggo, di mana rekom PKB malah jatuh kepada orang selain nama yang diusulkan dalam Muskit, Habib Hadi sama sekali tidak gentar.

"Itu bukan luar biasa. Anda tahu tidak, orang yang diusung dalam Muskit Kabupaten Probolinggo itu siap apa tidak atau malah menyerahkan kepada partai sehingga partai merekom orang lain? Saya tahu persis. Saat itu, saya Wakil Ketua DPW PKB. Jadi tahu persis," katanya sambil tersenyum.

Sementara itu, Zabut tidak blak-blakan apakah rekom PKB akan jatuh kepada dirinya atau kepada orang lain. "Santai saja, pelan tapi pasti, Insya Allah. Nanti kalau tiba waktunya, Anda akan kami beri tahu. Yang jelas, dukungan dari arus bawah dan nahdliyin mengalir deras," ujarnya, Minggu.

Diketahui, selain ketiga kader itu, sejumlah nama disebut-sebut akan maju sebagai calon walikota. Yakni istri Walikota Probolinggo HM Buchori, Rukmini Buchori, Ketua Golkar Zulkifli Kholiq, dan Ketua PKNU As'ad Anshari. Baik Golkar maupun PKNU harus berkoalisi untuk mengusung calon karena hanya memiliki tiga kursi di DPRD. Untuk mengusung pasangan calon, parpol atau koalisi parpol minimal harus memiliki lima kursi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com