Korban tewas bernama Bonefasius Klau (40) dan 28 orang lainnya luka berat dan ringan. Truk terbalik setelah para korban pulang mengikuti kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur, (NTT), Frans Lebu Raya-Benny Litelnoni.
Sopir truk, Blasius Tae Klaran (26), langsung menyerahkan diri ke Markas Kepolisian Resor (Polres) Belu, beberapa saat setelah kejadian. Truk mengangkut sebagian warga Desa Umalor, Kecamatan Malaka Barat, yang jaraknya sekitar 80 kilometer dari kota Atambua.
”Ketika memasuki Hutan Kateri di Desa Umalor, truk terjun bebas ke dalam jurang dengan kedalaman sekitar 7 meter, pukul 19.00 Wita. Satu korban tewas di tempat kejadian. Adapun
Ia menduga, sopir truk kelelahan dan mengantuk setelah mengantar dan menunggu
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Belu yang juga Ketua Tim Kampanye Petahana Yohanes Djuang mengatakan, pihaknya membantu biaya pengobatan para korban hingga pemakaman.
3 bupati ajukan cuti
Memasuki hari kedelapan kampanye pemilu kepala daerah di NTT, para calon semakin
Pasangan Benny Kabur Harman-Willem Nope saat berkampanye di Oelamasi, Kupang, mengatakan, NTT butuh perubahan yang radikal di segala bidang. Calon gubernur dan calon wakil gubernur Esthon Foenay-Paul Tallo saat kampanye di Larantuka mengatakan, NTT butuh pemimpin jujur, transparan, dan akuntabel.
Untuk mengikuti kampanye pasangan petahana, tiga bupati dilaporkan mengajukan cuti. Mereka yang diusung PDI-P adalah Bupati Timor Tengah Utara
Mengenai pengiriman logistik pilkada di NTT, khususnya untuk kabupaten di kepulauan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengirimkan melalui transportasi laut. Pengiriman dilakukan sejak Kamis dan Jumat lalu.
Terkait dengan nasib calon wali kota Gorontalo, Adhan Dambea, yang hingga kini belum dapat menunjukkan ijazah pengganti untuk sekolah dasar, KPU Kota Gorontalo segera memutuskannya.
Sebelumnya, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) telah memberhentikan tiga anggota KPU Kota Gorontalo. Mereka dianggap lalai meloloskan Adhan meskipun persyaratannya belum lengkap. Ketua Badan Pengawas Pemilu Gorontalo Hasyim Wantu akan mengawasi keputusan DKPP tersebut.