BANDUNG, KOMPAS.com- Dua unjuk rasa dilakukan kelompok berbeda dan membawa isu yang berbeda pula meski sama-sama berkait soal pemilihan gubernur. Satu kelompok menolak politik uang, sementara kelompok lainnya menolak sepenuhnya praktek pilkada. Aksi digelar di depan Gedung Sate, Jumat (22/2/2013).
Kelompok Gerakan Mahasiswa Pembebasan Kota Bandung berunjuk rasa menggunakan baju bercorak oranye, sementara massa lainnya dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jabar.
Meski beraksi berdampingan, isu yang dibawa mereka bertolak belakang. Gema Pembebasan mengecam pilkada sebagai bentuk penipuan terhadap rakyat karena pemimpin yang terpilih tak pernah membawa manfaat. Pemilihan kepala daerah melalui pilkada juga dianggap bertentangan dengan hukum syara'.
Kelompok di sebelahnya, menyerukan kepada peserta pilkada untuk menjauhi politik uang, kampanye hitam dan menolak golput.
Kedua kelompok berunjuk rasa berdampingan dan kelompok Gema Pembebasan meninggalkan lokasi terlebih dahulu untuk mendatangi titik selanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.