BKSDA Aceh Diminta Halau Gajah ke Habitatnya

BIREUEN, KOMPAS.com - Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut) Bireuen menyurati Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh agar segera menghalau puluhan gajah pulang ke habitatnya. Permintaan itu terkait kerapnya amuk gajah yang memakan korban di wilayah perbatasan Kabupaten Bireuen dan Bener Meriah.

Penegasan itu disampaikan Kadisbunhut Bireuen, Irwan SP, saat meninjau lokasi kejadian amukan gajah yang menewaskan warga bernama M Syarif di Bener Meriah. Berlokasi di jurang yang terjal, warga kerap memanfaatkan jalur itu untuk pergi ke kebun atau ke suatu tempat dengan memotong jarak agar dekat.

"Secara lisan kita sudah sampaikan kepada pihak BKSDA, ini untuk menguatkan segera kita kirim surat agar tidak terulang kembali kejadian seperti ini," ungkap Irwan, Rabu (23/1).

Berdasarkan keterangan warga, diyakini 50 ekor kawanan gajah masih terdapat di wilayah itu. "Mungkin gajah yang mengamuk hingga ke perkebunan warga adalah gajah yang terpisah dari kawanannya yang mencapai 50 ekor itu," ujar Irwan.

Seringnya kawanan gajah mengamuk di perkebunan warga menyebabkan warga takut ke pergi ke kebun. "Sekarang untuk ke kebun tidak berani, khawatir gajah yang terpisah itu menyerang," kata Amir, seorang warga.

Irwan mengingatkan warga untuk berhati-hati, di samping tetap menjaga kelestarian alam agar gajah-gajah itu tidak merasa terusik. Disebutkannya, kawanan gajah kerap muncul di kawasan Pante Peusangan, Suka Tani, Bivak, Sarah Sirong, Alue Limeng, hingga ke Bener Meriah.