Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah, Ada Pernikahan Tembakau di Magelang

Kompas.com - 08/01/2013, 21:26 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Warga Dusun Gopaan, Desa Genito, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang memiliki tradisi unik pernikahan tembakau. Sebuah prosesi untuk mengungkapkan rasa syukur atas karunia Tuhan berupa lahan pertanian yang subur dan tanaman tembakau yang melimpah sebagai sumber perekoniman warga.

Prosesi pernikahan tembakau melibatkan para petani dan perajang tembakau di wilayah tersebut. Menurut Agus Merapi, seniman sekaligus pemimpin prosesi, prosesi tersebut sebagai simbol bahwa tembakau akan terus berkembang biak di wilayah ini. "Tembakau akan terus ada dan semakin banyak sebagai anugerah bagi warga Gopaan. Meskipun di luar tembakau kerap menjadi perdebatan soal haram-halal (rokok), sampai harga turun-naik," katanya, Selasa (8/1/2013).

Prosesi diawali dengan membawa sejumlah sesaji oleh ratusan warga menuju sebuah sendang piwakan yang terletak tak jauh dari perkampungan Gopaan. Harmonisasi suara musik dangdut, gending jawa, serta tetabuhan ilustrasi kesenian kuda lumping bersahutan mengiringi langkah mereka. Sesajian tersebut kemudian diletakkan di sebuah bangunan kecil yang terbuat dari kayu dan bambu. Warga menyebutnya dengan pesanggrahan Kiyai Gopaan.

Seorang pimpinan ritual lantas membaca mantra sembari menaburkan kembang ke dalam air sendang. Disambung dengan persembahan tumpeng lengkap dengan ayam (ingkung). "Ritual ini sudah turun temurun sejak leluhur kami, dilakukan rutin setiap bulan safar," ujar Agus.

Ia menambahkan, tradisi warga lereng Gunung Sumbing itu semata hanya simbol ungkapan rasa syukur atas nugerah kesuburan tanah yang melimpah dengan berbagai tanaman. Seperti tembakau, padi, dan jagung. "Selain itu juga untuk nguri-uri atau melestarikan tradisi jawa dari leluhur kami," imbuhnya. Ritual dilanjutkan dengan kirab tumpeng yang diringi berbagai grup kesenian. Di antaranya, kuda lumping, soreng, warok, dan kubrosiswo. Kemudian, digelar juga pengajian umum di Masjid setempat dan dipungkasi dengan pagelaran wayang kulit. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com