Andi Taufan Tiro, Calon Bupati Bone Terkaya

BONE, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Bone akhirnya mengumumkan daftar kekayaan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bone periode 2013-2018, Senin, (17/12/2012).

Dari keenam pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bone, Andi Taufan Tiro yang tercatat mempunyai harta kekayaan terbesar. Sementara, calon Bupati Andi Mangunsidi Massarapi mempunyai harta kekayaan paling sedikit. Pengumuman itu sesuai dengan surat dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang Pengumuman Harta Kekayaan Calon Kepala Daerah.

Adapun rincian masing-masing harta kekayaan calon sebagai berikut:  Andi Mustaman mempunyai harta kekayaan senilai Rp 9.722.425.000 dan pasangannya Setyo Hartono Rp 2.093.770.113  Calon Bupati independen HAM.Irsan Idris Galigo mempunyai harta kekayaan Rp 2.451.102.453 dan pasangannya Andi Yuslim Patawari mempunyai kekayaan sebesar Rp 782.541.350.

Calon bupati usungan Partai Amanat Nasional Andi Taufan Tiro tercatat mempunyai harta kekayaan paling banyak yakni mencapai Rp 22.946.492.836 dan pasangannya Untung Andi Promal Pawi mempunyai harta kekayaan sebesar Rp 7.251.930.379. Taufan Tiro saat ini masih tercatat sebagai Anggota DPR RI. Namun, ia lebih dulu dikenal sebagai pengusaha sukses yang bergerak di bidang jasa konstruksi di wilayah Indonesia Timur.  Selain itu Andi Taufan Tiro juga memiliki simpanan berupa mata uang dollar sebanyak 48.367 collar AS.

Calon usungan Partai Golkar, PKB dan PPP yakni A.Pahsar M. Padjalangi tercatat mempunyai harta kekayaan senilai Rp 11.283.310.139 dan pasangannya Ambo Dalle mempunyai harta kekayaan senilai Rp 2.642.232.578. Calon usungan Partai Non Parlemen Andi Mappamadeng mempunyai harta kekayaan sebesar Rp 1.965.141.918 dan pasangannya A. Said Pabokori mempunyai harta kekayaan sebesar Rp 1.010.470.751.

Calon independen Andi Mangunsidi Massarappi mempunyai harta kekayaan sebesar Rp 638.348.446 dan pasangannya H. Sumardi mempunyai harta kekayaan sebesar Rp 11.650.000.000.

Pihak KPUD mengaku, laporan harta kekayaan itu meliputi uang tunai, aset berupa barang bergerak dan barang tidak bergerak, serta harta kekayaan lain yang sah.

Mengenai keterlambatan pengumuman yang mendapat sorotan dari kalangan masyarakat, pihak KPUD mengaku baru menerima surat laporan pemeriksaan dari pihak yang berwenang. "Kami baru umumkan karena sudah ada surat resmi dari KPK terkait dengan pemeriksaan harta kekayaan para kandidat," kilah Muhiyyin, salah sseorang anggota KPUD Bone.