Buruh di Jatim Ancam Mogok Kerja Tiga Hari

SURABAYA, KOMPAS.com — Ribuan buruh yang terdapat di lima daerah di Jawa Timur mengancam mogok kerja selama tiga hari pada 19-21 November mendatang. Mereka juga mengancam akan menduduki Gedung Grahadi di Surabaya.

Buruh yang mengancam mogok ini berasal dari kawasan industri di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, dan Mojokerto. Mereka mengancam mogok jika Gubernur Jatim Soekarwo tidak memenuhi tuntutan buruh, yakni menetapkan upah minimum kabupaten/kota di lima daerah tersebut sebesar Rp 2,2 juta.

"Jika Gubernur Jatim tidak memenuhi tuntutan buruh sampai 18 November, kami akan mogok kerja selama tiga hari dan menutup jalan. Massa yang turun untuk demo bakal lebih besar," ujar Jazuli, Koordinator Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Jatim, di Surabaya, Selasa (13/11/2012).

Buruh yang tergabung dalam MPBI dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jatim ini menyampaikan tuntutan saat berunjuk rasa di depan Gedung Grahadi, Surabaya, Selasa siang.

Terdapat lebih dari 500 orang yang berunjuk rasa sehingga membuat macet Jalan Gubernur Suryo. Menurut Jazuli, tuntutan buruh cukup realistis mengingat beberapa daerah di sekitar Jakarta, seperti Kota Depok, Kabupaten Karawang, dan Bogor, menetapkan UMK sekitar Rp 2 juta.

Buruh kecewa karena saat berunjuk rasa tidak ditemui langsung oleh Gubernur Jatim Soekarwo, tetapi hanya perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Jatim.