Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Mengobservasi Situs Terung

Kompas.com - 30/10/2012, 19:53 WIB
Agnes Swetta Br. Pandia

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com -- Situs Terung temuan pelukis Jansen Jasien di Desa Terung Etan, Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, makin menarik perhatian kalangan arkeolog. Ketua Umum Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI), Junus Satrio Atmodjo, pada Selasa (30/10/2012) melakukan observasi lapangan ke lokasi situs bersama Ketua Kelompok Pekerja Seni Pecinta Sejarah (KPSPS) Jansen Jasien berkeliling ke sejumlah lokasi di Terung Etan yang diduga bagian penting dari peninggalan Kerajaan Majapahit.

Observasi lapangan diawali dari lokasi penggalian situs, lalu berlanjut ke Makam Desa, tempat ditemukan banyak artefak. Pesarean Putri Terung juga dikunjungi. Ahli arkeologi itu juga melakukan pengamatan struktur yang diduga pagar kuno di bawah rerimbunan bambu yang mengelilingi desa.

"Selama ini kalau bicara situs Majapahit, orang hanya terpaku pada Trowulan di Mojokerto, ternyata ada temuan situs Terung yang luar biasa," kata Junus, yang juga sebagai staf ahli Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif.

Dia mengakatan, dari legenda lisan Putri Terung misalnya, disebutkan dahulu ada bengawan (sungai) besar. Bisa jadi ini berkaitan dengan struktur batu bata kuno yang ditemukan Jansen. "Bisa jadi, struktur itu adalah bagian dari irigasi zaman Majapahit," kata Junus.

Dugaan lain bahwa dimungkinkan batu bata temuan Jansen adalah bagian dari pagar mengelilingi desa. "Dari artefak yang ada, kuat dugaan bahwa Situs Terung dahulu pemukiman padat di bagian dari susuan Kerajaan Majapahit ini terbukti dari temuan artefak keramik kuno. Meski demikian, semua masih butuh penelitian lebih lanjut" ujarnya.

Jansen mengatakan, apresiasi nasioal atas temuan bagian dari Situs Majapahit ini sangat menggembirakan. "Saya sangat gembira dengan respons kalangan ahli arkeologi. Semoga ini membuka jalan untuk memahami secara lebih mendalam temuan situs ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com