Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Kejaksaan Tinggi Ternate Diduduki Mahasiswa

Kompas.com - 18/10/2012, 15:09 WIB
Kontributor Halmahera, Anton Abdul Karim

Penulis

TERNATE, KOMPAS.com - Kelompok mahasiswa di Ternate dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Maluku Utara melakukan aksi demo, Kamis (18/10/2012), mendesak penyelesaian sejumlah dugaan kasus korupsi di Maluku Utara. Mereka menduduki Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku Utara (Malut) karena kesal tidak bertemu dengan Kepala Kejaksaan Tinggi Malut, Suhardi.

Awalnya aksi demo dari mahasiswa yang menyebut dirinya "hijau hitam" ini sempat bersitegang dengan aparat kepolisiaan saat mereka beraksi di depan Kantor Polda Maluku Utara. Mahasiswa yang berkeinginan menerobos pintu masuk dilerai aparat. Aksi saling dorong pun terjadi yang mengakibatkan beberapa di antara adu mulut.

Nyaris saja antara mahasiswa dan polisi itu bentrok menyusul insiden saling dorong. Mahasiswa kemudian beranjak ke Kantor Kejaksaan Tinggi Malut di Jalan Stadion. Di sana, mereka lantas melakukan aksi bakar ban mobil. Aksi ini juga lagi-lagi sempat diwarnai bersitegang dengan aparat yang terus mengawal mereka.

Mahasiswa tetap saja ngotot masuk ke halaman kantor Kejati. Alhasil, mahasiswa berhasil masuk di halaman kantor Kejati dan melakukan aksi orasi. Mahasiswa mendesak aparat penegak hukum segera menuntaskan beberapa dugaan kasus korupsi di Maluku Utara. ada kasus dugaan korupsi APBD Malut tahun 2004 yang menyeret Gubernur Malut sebagai salah satu tersangkanya. Lalu dugaan kasus korupsi masjid raya Kabupaten Kepulauan Sula yang diduga melibatkan Bupati Kepulauan Sula Ahmad Hidayat Mus. Ada pula dugaan kasus korupsi pengadaan kapal Halsel Ekspres di Kabupaten Halmahera Selatan dan sejumlah kasus-kasus lainnya.

Berjam-jam melakukan orasi ternyata membuat para mahasiswa geram. "Kita dari tadi orasi tapi tidak pernah digubris oleh pihak Kejati. Jadi saya minta para kader HMI agar masuk kedalam kantor," teriak salah seorang orator mengerahkan masa agar masuk ke dalam kantor.

Sejumlah aparat kepolisian yang masih bertahan di dalam kantor Kejaksaan hanya bisa pasrah saat mahasiswa memasuki Aula Kantor Kejaksaan Tinggi. Beberapa kali anggota polisi yang mencoba melakukan negosiasi ternyata tidak membuat mahasiswa ini mengurungkan niat keluar dari kantor Kejaksaan. Mahasiswa malah mendesak para pegawai Kejaksaan Tinggi Malut agar segera meninggalkan kantor karena mereka berkeinginan mendudukinya.

Sejumlah pegawai Kejaksaan memilih berdiam diri, dan tidak mengindahkan permintaan mahasiswa. "Yang kami inginkan bertemu Kepala Kejaksaan, bukan para staf. Jadi kami minta agar para pegawai segera keluar karena kantor ini kami duduki," teriak mahasiswa yang di dalam kantor dengan pengeras suara.

Di kantor Kejaksaan Tinggi Malut itu, mahasiswa seolah beristirahat di dalam Aula Kantor Kejati Malut. Mereka juga mengibarkan bendera Merah Putih dan sering menyanyikan lagu-lagi kebangsaan. Sementara para pegawai hanya bisa menonton, termasuk beberapa anggota polisi yang terkesan membiarkan mahasiswa duduk bersila di dalam kantor.

Mahasiswa akhirnya membubarkan diri karena pihak kejaksaan Tinggi menjamin Jumat besok akan mempertemukan mahasiswa dengan Kepala Kejaksaan Tinggi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com