Pemda Dituntut Berperan dalam Pembebasan Lahan

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Pemerintah daerah harus berperan aktif dalam pembebasan lahan serta penertiban bangunan di tepi perlintasan kereta api untuk kepentingan pembangunan jalur ganda (double track). Pasalnya, pembangunan jalur ganda membawa keuntungan bagi pemerintah daerah setempat.

Peneliti transportasi Unika Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno, Rabu (17/10/2012) mengatakan, selain meningkatkan perekonomian daerah, proyek ini sekaligus dapat menata kawasan tepi rel yang selama ini kumuh.

Ini dikatakan Djoko terkait aktivitas pembebesan lahan seluas 15.453 meter persegi di beberapa lokasi perlintasan kereta api di Kabupaten Kebumen dan Banyumas, Jawa Tengah. Pembebasan lahan dilakukan untuk mendukung proyek pembangunan jalur ganda sepanjang 76 kilometer Kutoarjo-Kroya yang ditargetkan mulai tahun 2013. "Manfaatnya juga akan dirasa pemerintah daerah. Jadi mereka harus lebih pro-aktif," jelasnya.

Menurut Djoko, arus lalu lintas di daerah yang dilintasi jalur ganda juga akan lebih lancar karena jumlah kendaraan berat akan berkurang. Pasalnya, angkutan barang melalui jalur darat selama ini membuat macet dan merusak infrastruktur jalan, akan dialihkan ke kereta api.

Selain pembebasan lahan, juga akan dilakukan penertiban 30 bangunan di atas lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI) di antara Kroya dan Kutoarjo. Bangunan itu berupa rumah dan kios.

"Karena akan digunakan untuk kepentingan PT KAI kontrak sewa lahannya tidak akan diperpanjang dan harus dibongkar. Ini ada klausul resminya," jelas Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional V Purwokerto, Surono.

Bangunan berupa rumah dan kios di atas lahan PT KAI yang akan terkena proyek ini antara lain di Desa Bajing, Kecamatan Kroya, Desa Sibalung Kecamatan Kemranjen, dan dua rumah di antara Stasiun Tambak-Ijo. Selain itu, juga akan dibongkar 16 kios di Desa Panjer, Kebumen di sebelah utara RSU Kebumen.

Data Direktorat Jenderal Perkerataapian Kementerian Perhubungan menyebutkan proyek jalur ganda KA lintas selatan sepanjang 471 kilometer senilai Rp 15,6 triliun ditargetkan rampung akhir tahun 2016. Salah satunya jalur Kroya-Kutoarjo yang menelan dana Rp 4,5 triliun.