Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Mengaku Punya Taring Duyung Raksasa

Kompas.com - 12/09/2012, 18:25 WIB
Kontributor Bulukumba, Rini Putri

Penulis

BULUKUMBA, KOMPAS.com — Keberadaan ikan duyung yang selama ini dianggap mengganggu nelayan di pesisir pantai Kecamatan Ujungloe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, ternyata telah ada sejak tahun 1990-an.

Hal tersebut terungkap setelah salah seorang warga bernama Baharuddin (26) memperlihatkan dua taring ikan duyung yang sudah mengering dan berwarna kekuning-kuningan.

"Ikan duyung sudah ada sejak saya masih duduk di bangku kelas II SD, dan taring ini pemberian dari nenek yang meminta agar ini disimpan," ungkap Bahar yang ditemui di rumahnya, Rabu (12/9/2012).

Baharuddin melanjutkan, duyung memang sudah ada sejak puluhan tahun silam. Bahkan pada tahun 1990-an, seekor duyung raksasa dengan panjang lebih dari 10 meter dan lebar 3 meter sampai 4 meter terdampar di pesisir Pantai Paranyleling. Munculnya taring ikan duyung membuat rumah Bahar mendadak ramai. Secara bergantian, warga yang penasaran melihat taring tersebut.

Kata Bahar, tidak sedikit taring ikan diminta oleh warga dan dijadikan jimat atau penjaga diri dari makhluk halus. "Taring ini dulunya panjang. Karena banyak yang minta, terpaksa kami berikan. Katanya untuk dijadikan penjaga diri dari roh jahat," ungkapnya sambil memperlihatkan dua gigi taring tersebut.

Bahkan, kata Bahar, punggung ikan yang diperkirakan berbobot lebih dari lima ton tersebut telah ditumbuhi tiram. Nelayan yang menemukannya menderek sang ikan dengan sejumlah perahu ke pesisir pantai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com