Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Gurung Minum Air Campur Kotoran Kerbau

Kompas.com - 25/06/2012, 12:22 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

BORONG, KOMPAS.com - Warga masyarakat Gurung, Desa Ruan, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur meminum air bercampur kotoran kerbau, kuda, sapi dan sejumlah binatang lainnya. Bahkan, warga pun meminum air yang ditimba di Sungai Wae Santi bercampur dengan obat-obatan kimia dari aliran persawahan di sekitar kali tersebut.

Akibatnya, pada 2004 lalu, kasus muntaber mengakibatkan empat orang meninggal dunia, sementara 2012 ini, satu orang warga meninggal dunia. Hal ini disampaikan Kepala Desa Ruan, Antonius Sarong di sela-sela kegiatan rapat pemutakhiran data dan sosialisasi pengelolaan keuangan daerah tingkat Kecamatan Kota Komba di Aula SMPK Wae Mokel di Waelengga, Senin (25/6/2012).

Kades Sarong menjelaskan, selama ini warga di Gurung menimba air di Sungai Wae Santi, di mana aliran sungai itu bisa dipergunakan untuk saluran persawahan, tempat minum air kerbau dan sejumlah binatang lainnya, bahkan di bagian atas sungai itu menjadi tempat pembuangan kotoran kerbau, kuda, dan sapi. Selain itu, aliran air dari persawahan milik masyarakat juga kembali mengalir ke sungai tersebut, sehingga sungai itu sering tercemar dengan obat-obatan kimia.

Sarong menjelaskan, masalah kesulitan air bersih bagi warga Kampung Gurung, Desa Ruan sudah terjadi sejak kampung itu dibentuk. Sejak masuknya penjajahan, Orde Lama, Orde Baru, Orde Reformasi bahkan hingga saat ini, masyarakat setempat belum pernah merasakan air bersih.

Sarong menjelaskan, untuk mengatasi permasalahan kesulitan minum air bersih itu, pihakny atelah berkali-kali menginformasikannya kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur. Hasilnya, ada informasi bahwa pemerintah mengalokasikan dana pembangunan saluran air minum bersih di Kampung Gurung senilai Rp 1,250 miliar. Dana itu kabarnya diambil dari dana alokasi umum. Namun, sampai hari ini, belum ada realisasi dari informasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com