Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi Kasus Narkoba Diberi Hypnotheraphy

Kompas.com - 06/06/2012, 22:56 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Sebanyak 117 narapidana kasus narkoba penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kediri, Jawa Timur mengikuti hypnotheraphy massal di aula Lapas, Rabu (6/6/2012).

Terapi tersebut diharapkan dapat meminimalisir ketergantungan narkoba bagi para napi.

Peserta hypnoterapy tersebut terdiri dari tiga narapidana perempuan, empat anak-anak, serta sisanya narapidana laki-laki dewasa. Mayoritas peserta karena narkoba jenis dobel l diikuti sabu-sabu serta ganja.

Sedangkan terapis didatangkan dari Ikatan Hypnoteraphy Kediri.

Mengawali terapi, para narapidana dipandu mengarungi alam bawah sadar masing-masing untuk mendapatkan relaxasi pikiran secara total. Kemudian peserta dibagi menjadi kelompok kecil untuk pendalaman modifikasi pikiran sekaligus penanaman motivasi.

Kepala Lapas, Subiyantoro, mengatakan, langkah tersebut dilakukan sebagai upaya membantu para napi atau disebut warga binaan agar terbebas dari jeratan narkoba sekaligus bekal untuk kembali ke masyarakat.

Selama ini, menurut Subiyantoro, dari beberapa konseling yang dilakukan pihak lapas, banyak napi yang ingin terbebas dari narkoba namun tidak mengetahui caranya. Sehingga pihaknya membuat terobosan ini untuk memfasilitasinya.

"Hal ini juga menjadi modal bagi para warga binaan untuk kembali ke tengah-tengah masyarakat nanti," kata Subiyantoro.

Subiyantoro menandaskan, permasalahan narkoba sudah menjadi sesuatu yang akut. Mayoritas penghuni lapas adalah karena terjerat kasus narkoba, sehingga dibutuhkan kerjasama lintas kalangan untuk mencari solusi sekaligus penanganannya.

Roy Samudra, koordinator terapis mengatakan, proses penyembuhan ketergantungan narkoba dengan metodologi ini dapat berhasil hingga 99 persen. Hal ini menurutnya telah dipraktekkan di Bali.

"Kunci keberhasilannya itu tergantung dari kemauan pasien. Selain itu lingkungan juga mempengaruhinya," kata Roy.

Para narapidana itu mendapatkan terapi hingga satu jam lamanya. Selain terapi ketergantungan narkoba, kecanduan nikotin rokok juga menjadi sasarannya.

"Syukurlah sekarang saya menjadi rileks, biasanya sering gelisah," ujar Siswanto, salah satu narapidana sekaligus pengguna dobel l usai diterapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com