Pameran Tunggal Lukisan Joko Timun Digelar di Grand Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Pameran tunggal lukisan karya Joko Timun digelar di pusat perbelanjaan Grand Indonesia mulai hari Kamis (24/5/2012) hingga Kamis (31/5/2012) pekan depan.

Ketua Panitia Pameran Lukisan Tunggal Joko Timun, Prana Jaya mengatakan, rencananya Marzuki Alie, Ketua Dewan Pembina Ikatan Alumni SMA Xaverius I Palembang yang juga Ketua DPR, membuka pameran lukisan ini, Kamis pagi besok.

Joko Timun atau Joko Mursabdo adalah pelukis yang tinggal di Yogyakarta. Joko adalah salah satu lulusan SMA Xaverius I Palembang angkatan 1982. Joko yang fasih bicara dalam bahasa Jawa halus ini lahir di Palembang dari pasangan Mulyadi Ciptowiyono dan Ngadiyem.

Ketua Ikatan Alumni SMA Xaverius I Palembang (Ikaxa) angkatan 1982 (Panduo) Komisaris Besar Hamidin mengatakan, pameran lukisan bertema "Sketsa Kehidupan dari Masa ke Masa" ini dimaksudkan untuk memperkenalkan karya alumni Panduo. Acara ini merupakan rangkaian kegiatan 30 tahun alumni Panduo lulus dari SMA Xaverius I Palembang.

Sementara itu Ketua Dewan Pembina Ikaxa Marzuki Alie yang juga Ketua DPR menyambut baik pameran lukisan Joko Timun, alumnus SMA Xaverius I Palembang tahun 1982. Marzuki, alumnus 1973, berharap Joko Timun dapat menjadi maestro pelukis Indonesia.

Anusapati, perupa dan staf pengajar pada Fakultas Seni Rupa dan Program Pasca Sarjana ISI Yogyakarta dalam katalog pameran lukisan menulis, realisme sosial adalah aliran seni lukis yang selama ini menjadi pilihan Joko dalam berkarya, selain melukis potret tokoh-tokoh yang dikaguminya.

Bagi Joko, melalui media inilah, ia bisa menumpahkan kegelisahannya atas berbagai persoalan yang ada di sekelilingnya. Joko Mursabdo tinggal di pinggiran Yogyakarta dan setiap hari menyaksikan romantika kehidupan masyarakat, mulai dari kemiskinan, perjudian, sampai kenakalan remaja.

"Joko memotret momen-momen menyentuh yang seringkali kita temukan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kita. Inilah realitas yang sering terabaikan. Lukisan-lukisan Joko mengingatkan kesadaran kita akan persoalan-persoalan nyata yang ada dalam masyarakat," demikian Anusapati.