Sejarah Bogor Dibuat Versi Bahasa Sunda

BOGOR, KOMPAS.com — Peringatan Hari Jadi Ke-530  Bogor  akan dimeriahkan berbagai acara, salah satunya berupa penerbitan buku sejarah Bogor dalam versi bahasa Sunda. Rencananya, buku sejarah karangan almarhum Saleh Danasasmita ini akan diluncurkan pada sidang paripurna di Gedung DPRD Kota Bogor, tepat di hari ulang tahun Bogor, 3 Juni 2012.

Ketua Hari Gerakan Sarebu Pikeun Buku (PGSPB) Shahlan Rasyidi di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (19/5/2012), mengatakan, penerbitan kembali buku sejarah Bogor versi bahasa Sunda tersebut digagas oleh PGSPB. Tebal buku tersebut mencapai 120 halaman.

"Penerbitan buku sejarah versi bahasa Sunda ini digagas sejak delapan bulan lalu. Berawal dari keprihatinan bahan bacaan dalam bahasa sunda, khususnya buku sejarah, sangat kurang," katanya.

Ia menjelaskan, proses penerjemahan buku sejarah tersebut dilakukan oleh WS Sukmawati, yang merupakan sarjana sastra Sunda di Universitas Padjadjaran, Bandung. Saat ini Sukmawati menjadi pengajar di Madrasyah Tsanawiyah (MTs) Negeri Bogor.

Sebelumnya buku Sejarah Bogor pernah diterbitkan pada 1983. Namun, hingga sekarang buku tersebut tidak pernah dicetak lagi.

"Mungkin karena dicetak dalam jumlah yang sangat terbatas, makanya buku ini sulit diperoleh lagi," ujarnya.

Menurut Shahlan, buku Sejarah Bogor yang sering menjadi referensi para sejarawan ini seperti hilang ditelan zaman. Meskipun banyak dicari, buku ini tidak beredar di pasaran, dan kalaupun ada hanya sebatas koleksi pribadi seseorang atau instansi.

Buku karya Saleh Danasamita ini diterbitkan pertama kali bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Ke-500 Bogor  tahun 1983. Saat itu Kota Bogor dijabat oleh Wali Kotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bogor Achmad Sobana. Bersamaan dengan itu didirikannya Tugu Kujang yang kini masih berdiri kokoh di Jalan Pajajaran Kota Bogor.