Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Makin Susut, Target Padi Gaga di Kebumen Turun

Kompas.com - 02/05/2012, 12:52 WIB
Gregorius Magnus Finesso

Penulis

KEBUMEN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah menaretkan produksi padi gaga Kabupaten Kebumen pada 2012 ini sebesar 30.882 ton, atau menurun dibandingkan target tahun sebelumnya 31.977 ton.

Selain akibat kondisi iklim yang kian ekstrem dengan serangan hama, penurunan target dilatarbelakangi alih fungsi lahan di lahan tegalan untuk permukiman.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kebumen Mochammad Mahasin, Selasa (2/5/2012) mengakui, banyak lahan tegalan milik petani di kampung-kampung dijual ke orang lain dan kemudian dialihfungsikan menjadi permukiman atau toko.

Kondisi ini menyebabkan produksi padi aga rancah yang ditanam di atas lahan tegalan (non sawah) diperkirakan semakin menurun.

Dia mengacu, produksi padi gaga rancah di sentra sawah tadah hujan Kebumen pada musim panen tahun ini anjlok hingga 50 persen. Merosotnya panen kali ini akibat kekurangan air sehingga memicu serangan hama dan penyakit.

M Zuhori (37), petani lahan tadah hujan di Desa Ayamputih, Kecamatan Buluspesantren, kemarin mengatakan hasil panen padi gaga pada musim tanam tahun ini tidak sebagus tahun-tahun sebelumnya.

"Tanaman kekurangan air. Sepanjang musim hujan, tidak setiap hari hujan, bahkan ada beberapa minggu yang benar-benar kering. Ini membuat tanaman tidak tumbuh maksimal," ujarnya.

Dia juga mengakui, banyak tetangganya menjual lahan tegalan milik mereka kepada warga pendatang yang kemudian membangun rumah.

Luas lahan padi gaga di Kebumen sekitar 5.000 hektar dengan rata-rata produksi 37.500 ton per musim tanam dan tersebar di sejumlah kecamatan wilayah selatan seperti Ambal, Mirit, Ayah dan Buluspesantren. Namun, diperkirakan luasan lahan tersebut saat ini berkurang menjadi sekitar 4.800-4.900 hektar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com