Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta Menentang Studi Banding ke Luar Negeri

Kompas.com - 03/04/2012, 14:59 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, dirinya menentang segala bentuk studi banding yang dilakukan pejabat terkait penyusunan suatu produk undang-undang. Hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah melakukan upaya penghematan setelah sebelumnya anggota Dewan menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Apa yang tidak ada di internet sekarang ini? Hanya sekadar untuk membahas sebuah produk undang-undang," kata Hatta kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (3/4/2012).

Hatta meminta para pejabat kementerian tidak menghambur-hamburkan uang negara. Pemerintah harus konsisten melakukan penghematan. Saat ini, anggaran diprioritaskan untuk belanja modal dan infrastruktur.

Ketika ditanya soal rencana Komisi I DPR yang akan mengisi masa reses yang dimulai pada 13 April 2012 dengan melakukan kunjungan kerja ke Jerman, Polandia, Afrika Selatan, dan Ceko, Hatta mengaku tak mau ikut campur.

"Silakan saja. Masyarakatlah yang memberikan penilaian. Tapi kalau pandangan saya, terlepas dari rencana tersebut, saya sebagai Menko Perekonomian pasti melarang kementerian untuk studi banding. Itu pasti," kata Hatta.

Rencana kunjungan kerja Komisi I dibagi dalam empat rombongan, tiap rombongan masing-masing mengunjungi satu negara selama lima hari. "Kunker (kunjungan kerja) ini bagian dari fungsi pengawasan Komisi I DPR, terutama ke Kedutaan Besar Republik Indonesia. Namun maaf, dengan sejumlah pertimbangan, saya tidak mengikuti kunker ini," kata Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin, Senin (2/4/2012).

Kunjungan ke Jerman antara lain untuk mencari tahu perihal tank Leopard yang akan dibeli pemerintah. Rombongan akan mengunjungi Kementerian Pertahanan Jerman dan pabrik tank Leopard.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com