BENGKULU, KOMPAS.com- Sebanyak 12 orang mahasiswa yang berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Bengkulu ditangkap, Kamis (15/3/2012).
Penangkapan bermula saat mahasiswa yang tadinya tertib berunjuk rasa saling dorong dengan polisi ketika menampilkan teatrikal dan salah satunya merobek foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saat itu, empat orang mahasiswa ditangkap.
Setelah itu, rekan-rekan mahasiswa yang lain membubarkan diri dan bergerak ke masjid Baitul Izzah. Namun, ternyata kericuhan tidak berhenti sampai di situ. Polisi tetap mengejar mahasiswa sampai ke arah masjid. Di halaman masjid polisi kembali menangkap delapan orang mahasiswa.
Polisi terus mencari pelaku perobekan foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat pertunjukan teatrikal berlangsung. Pengejaran dan penangkapan ini dipimpin langsung olehKepala Kepolisian Resor Kota Bengkulu Ajun Komisaris Besar Joko Suprayitno. "Mereka ditangkap karena merobek foto pimpinan saya," ujar Joko di hadapan mahasiswa.
Menurut salah seorang koordinator aksi, Sony Taurus, mahasiswa yang ditangkap di antaranya berasal dari Universitas Hazairin (Unihaz) dua orang, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dua orang, Universitas Bengkulu (Unib), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), dan Paralegal Unib masing masing satu orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.