Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

John Kei Tak Memerhatikan Senjata Tajam Chandra Cs

Kompas.com - 07/03/2012, 15:47 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pembunuhan bos PT Sanex Steel Tan Harry Tantono alias Ayung masih diliputi sejumlah misteri. Entah bagaimana prosesnya, Ayung ditemukan tewas bersimbah darah di kamar 2701 Swiss-Belhotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat dengan 32 luka senjata tajam.

Polisi telah menetapkan enam orang tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah Tuce Kei, Ancola Kei, Candra Kei. Ketiganya menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya beberapa saat setelah pembantaian.

Kemudian, dari keterangan ketiga tersangka, polisi membekuk lagi dua orang lainnya, yakni Dani Res dan Kupra. Sementara satu tersangka lagi adalah John Refra sendiri.

Berdasarkan keterangan para tersangka kecuali John Kei, kelimanya mengaku membunuh Ayung bersama teman-temannya yang kini masih buron lantaran ingin menagih janji pelunasan utang Ayung atas jasa debt collector senilai Rp 600 juta. Namun, bisnis antara Candra dengan Ayung tersebut tidak diketahui oleh John Kei.

Polisi lalu mulai mencium keterlibatan John Kei dalam kasus tersebut, meski lima tersangka tersebut tidak ada satu pun yang angkat bicara soal keterlibatan tokoh pemuda Pulau Kei, Maluku Tenggara, tersebut. Polisi mendasarkan kecurigaan pada rekaman CCTV di lorong hotel yang merekam John Kei bersama sekitar delapan orang menuju kamar 2701, tempat Ayung dibantai.

Anehnya, menurut Tofik Chandra, salah seorang dari 13 kuasa hukum John Kei mengungkapkan, tepat saat Ayung dihabisi, kliennya mengaku tidak memperhatikan senjata tajam yang dipakai oleh Candra cs untuk menghabisi Ayung yang merupakan sahabat lama John Kei tersebut.

"Beliau tidak tahu dia datang bawa apa, karena Candra ada di belakang bung John saat say hello sama Ayung. Bukan tidak tahu, tapi tidak memerhatikan lah," ujarnya kepada wartawan di depan ruang rawat Tembesu, Rumah Sakit RS Soekanto (Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (7/3/2012).

Tofik mengatakan, saat Candra dkk memasuki kamar tersebut sekitar pukul 22.30 WIB, di dalam kamar tersebut ada Ayung, John Kei dan Mukhlis, salah seorang konsultan hukum, kawan John Kei yang tengah mengobrol. John Kei dikatakan kaget ternyata Candra memiliki hubungan bisnis yang tak diketahuinya.

Posisi duduk saat itu adalah John Kei membelakangi pintu masuk dan berhadapan dengan Ayung, sementara Mukhlis berada di samping kanan John Kei. Jadi, menurut Tofik, kliennya tidak memerhatikan apa yang dibawa oleh Candra.

"Lalu, Ayung meminta John Kei keluar dulu agar Ayung bisa berbicara dulu sama orang-orang ini," ujar Tofik.                                                                        

Diduga, pada saat John Kei keluar, sahabat lama John Kei itu dihabisi Candra dkk. Tofik melanjutkan, peristiwa yang menimpa kawan lamanya tersebut baru diketahuinya keesokan harinya.

Sementara Candra dkk tidak turut menyerahkan barang bukti senjata tajam yang digunakan untuk menghabisi nyawa Ayung saat menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya. John Kei sendiri hingga kini masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik dari Polda Metro Jaya di ruang rawat tahanan Tembesu, Rumah Sakit Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com