Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Penyuluh Pertanian Menyusut

Kompas.com - 01/03/2012, 05:15 WIB

SALATIGA, KOMPAS - Jumlah penyuluh pertanian di Jawa Tengah hingga kini terus menyusut. Dari 8.754 desa yang ada di 35 kabupaten/kota, saat ini hanya ada 2.500 penyuluh pertanian bidang tanaman pangan, perikanan, dan peternakan. Kondisi ini terjadi karena banyak penyuluh pertanian memilih pekerjaan lain karena kesejahteraan belum terjamin.

”Idealnya, tiap satu desa ada satu penyuluh. Dulu sudah terpenuhi. Kini tidak bisa. Satu penyuluh harus menangani minimal tiga desa karena terus berkurang. Bagaimana bisa maksimal,” kata Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Bibit Waluyo, seusai acara Temu Penyuluh Jateng di Kota Salatiga, Jateng, Rabu (29/2).

Bibit tidak menampik fakta makin berkurangnya tenaga penyuluh berkaitan dengan masalah pendapatan mereka yang terbatas. ”Saya setuju penyuluh harus dilindungi dan diayomi agar penyuluh tidak habis. Ini harus menjadi perhatian pemerintah pusat. Saya sudah pernah menyampaikan mengenai masalah ini, tetapi sepertinya belum ada kebijakan yang mendukung,” ucapnya.

Pemerintah daerah menyiasati minimnya tenaga penyuluh itu melalui kerja sama dengan pihak swasta ataupun lembaga nonpemerintah.

Salah satu anggota Sarjana Membangun Desa yang banyak mendampingi penyuluh, Eko Dodi Pramono, meminta Gubernur lebih memerhatikan kesejahteraan penyuluh pertanian dan meningkatkan kompetensinya.

Kepala Bidang Usaha Pertanian Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Jateng Agus Yuwono mengungkapkan, kesulitan pemerintah daerah mengatasi permasalahan penyuluh pertanian lapangan karena kewenangan itu ada di tangan pemerintah pusat. (UTI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com