Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jateng Bangun Pusat Pendidikan Perawat

Kompas.com - 11/02/2012, 17:14 WIB
Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Tenaga perawat di Indonesia ternyata masih sangat minim, padahal permintaannya baik di dalam maupun luar negeri semakin tinggi setiap tahun. Oleh sebab itu, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah mendirikan Nursing Center di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

"Tahun ini saja Jepang sudah mengajukan permintaan mencapai 15.000  perawat. Namun, Indonesia hanya dapat memenuhi 600 perawat saja," kata Ketua PPNI Jateng, Edy Wuryanto, M. Kep, pada Raker PPNI Jateng di Magelang, Sabtu (11/2/2012). Tidak hanya Jepang, lanjut Edy, bahkan negara-negara Timur Tengah seperti Qatar dan Arab Saudi menerima berapa pun perawat yang dikirim Indonesia.

"Sedangkan di dalam negeri sendiri tercatat ada sekitar 400.000  perawat, itu artinya satu perawat menangani sekitar 10.000 pasien, padahal standarnya 1 perawat melayani 5.000 pasien," ujar Edy.

Rencananya Nursing Center diresmikan pada 17 Maret 2012 oleh Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo. Lebih lanjut, bangunan seluas 1.200 meter persegi di atas tanah seluas kurang lebih 3.000 meter persegi itu selain sebagai pusat uji kompetensi keperawatan berstandar internasional yang mengacu pada peraturan Dewan Perawat Internasional (International Council Nurse), juga akan difungsikan sebagai pusat pendidikan dan pelatihan keperawatan.

"Perawat-perawat di Singapura dan Filipina saja sudah memakai standar internasional," imbuh Edy. Oleh sebab itu, diharapkan perawat-perawat di Indonesia, khususnya di Jawa tengah, tidak hanya bertambah akan tetapi juga memiliki kualitas yang bagus. Mereka tidak hanya stand by di rumah sakit atau puskesmas, tetapi juga terjun langsung di masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com