JAKARTA, KOMPAS.com — Mayjen (Purn) Saurip Kadi membantah, bantuan dirinya untuk warga Mesuji di Lampung dan Sumatera Selatan untuk mencari keuntungan semata. Ia mengaku, dirinya hanya ingin membela keadilan bagi warga Mesuji.
"Kok, bisa sampai menjustifikasi seolah-olah saya mencari keuntungan pribadi. Buat apa mencari keuntungan untuk diri saya, ini untuk warga yang tidak diperlakukan adil. Pam Swakarsa itu, kan, juga termasuk warga, jadi antara warga dan warga diadu. Konflik itu yang harus diselesaikan," ujar Saurip di Jakarta, Jumat (23/12/2011).
Ia juga membantah kasus ini sengaja dipolitisasi untuk kepentingan pribadinya dalam mencari popularitas. "Itu fitnah. Enggak ada itu politisasi-politisasi dan enggak ada hubungannya dengan partai-partai tertentu. Sorry aja," ujarnya.
Sebelumnya diketahui tudingan terhadap Saurip itu disampaikan anggota Komisi Hukum DPR dari Fraksi PKB, Bahrudin Nashori. Menurut dia, Saurip Kadi memiliki motif penyerobotan lahan pada kasus Mesuji. Dia mengaku sudah mengikuti jejak pensiunan jenderal TNI itu yang banyak terlibat kasus serupa, yaitu kasus sengketa tanah di areal tambang seluas 63 hektar di Brebes, Jawa Tengah.
Saurip Kadi disebut-sebut sudah membeli tanah yang berlokasi di Desa Kaliwlingi, Brebes, dari PT Basmal yang sebelumnya disewa dari masyarakat setempat. Namun, ini ditentang oleh Saurip. Ia menyatakan, dirinya tak suka niat baiknya terhadap warga Mesuji disalahartikan dan disangkutpautkan dengan kasus lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.