Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Ditunggu Redakan Harga

Kompas.com - 17/12/2011, 03:01 WIB

BANYUMAS, KOMPAS - Pemerintah dan Perum Bulog diminta mengintervensi harga beras yang terus melonjak menjelang Natal dan Tahun Baru. Saat ini stok beras di kalangan pedagang terus menipis karena para petani memilih menahan hasil panen.

Petani khawatir bakal kesulitan membeli beras jika kelak harga semakin melambung.

Ketua Asosiasi Perberasan Banyumas Agus Purwanto, Jumat (16/12), mengatakan, para pedagang saat ini kesulitan mendapatkan beras dari para petani. Untuk mendapat gabah dari petani sebanyak setengah ton per hari saja sudah sangat sulit.

”Selain terkendala pengeringan, petani juga banyak yang tidak menjual gabah. Jadi, harus ada intervensi, baik dalam bentuk operasi pasar maupun penyaluran beras bagi warga miskin (raskin),” ujarnya.

Agus mencontohkan, pengeringan padi ketika matahari terik biasanya hanya membutuhkan waktu 1-2 hari. Namun, saat musim hujan, bisa 5-7 hari.

Ketua Persatuan Penggilingan Padi (Perpadi) Banyumas Wahyudianto mengakui, proses pengeringan padi terkendala oleh hujan setiap hari. Pada musim panen raya, dari sekitar 500 tempat penggilingan padi di wilayah Banyumas, rata-rata setiap hari terolah 2.900 ton. Kini hanya terolah 500 ton per hari.

Harga beras kualitas medium di Purwokerto yang awalnya Rp 7.000-Rp 7.200 per kilogram (kg) saat ini menjadi Rp 7.600-Rp 7.700 per kg. Di tingkat pengecer, harga lebih tinggi, mencapai Rp 8.000 per kg.

Diborong pedagang

Melambungnya harga beras di sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Tengah diduga karena ulah tengkulak. Meski harga beras sudah tinggi, Pemprov Jawa Tengah tidak akan melakukan operasi pasar. Alasannya, hal itu tidak menurunkan harga beras di pasaran.

Harga beras medium di Kota Semarang kini sudah mencapai Rp 8.200 per kg. Adapun harga beras super Rp 9.000 per kg.

”Salah satu faktornya karena dipicu oleh naiknya permintaan beras untuk pasar Jakarta, Bogor, Bandung, dan sekitarnya. Pedagang memborong beras untuk dibawa ke luar Jateng,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Ihwan Sudrajat.

Sementara itu, menyikapi naiknya harga barang kebutuhan pokok menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Kota Ambon, Maluku, menggelar pasar murah. Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu membuka pasar murah di Jalan Ahmad Yani, Ambon, Jumat. Selain di Ahmad Yani, pasar murah juga digelar di daerah lain di Ambon, seperti di kawasan Nusaniwe, Leitimur Selatan, Salahutu, dan Leihitu Barat.

(WHO/GRE/WIE/APA/ETA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com