Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diselidiki Keterlibatan Asing di Papua

Kompas.com - 25/10/2011, 12:43 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik. Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, aparat keamanan tengah menyelidiki pelaku kekerasan yang berada di balik tindak kekerasan di Aceh, termasuk dugaan keterlibatan pihak asing.

"Masih diselidiki. Tunggu mereka tertangkap," kata Djoko kepada para wartawan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (25/10/2011), ketika ditanya mengenai keterlibatan asing.

Mantan Panglima TNI ini mengatakan, pascaperistiwa penembakan Kapolsek Kota Mulia Ajun Komisaris Dominggus Otto Awes hingga tewas di areal Bandara Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, aparat keamanan meningkatkan tingkat kesiagaan. "Peningkatan itu pasti," kata Djoko.

Namun, saat ini belum ada peningkatan status keamanan di Bumi Cendrawasih tersebut. Menurut Djoko, penembakan itu menunjukkan bahwa tindak kekerasan oleh kelompok kelompok yang tak bertanggung jawab juga ditujukan pula kepada polisi dan warga sipil.

Djoko, yang mengaku pernah bertugas di Papua selama dua tahun, mengatakan, aparat keamanan kini berkomitmen menjamin rasa aman di Papua. Di samping itu, Djoko meminta agar upaya penindakan terhadap kelompok-kelompok tertentu oleh aparat keamanan tak dipandang sebagai pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Pelaku kejahatan, sambungnya, perlu ditumpas.

Seperti diwartakan, situasi politik dan keamanan di Papua memanas. Setelah penembakan dan aksi massa di PT Freeport Indonesia dan pembubaran Kongres Rakyat Papua III, Senin (24/10), Ajun Komisaris Dominggus tewas diserang dan ditembak.

"Tembakan mengenai hidung dan tembus sampai kepala bagian belakang," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam di Jakarta, Senin.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Wachyono, saat itu Dominggus tengah memantau kegiatan di Bandara Mulia. Kala itu Dominggus tidak ditemani oleh rekan atau anak buahnya.

Posisi Dominggus berada di depan sebuah pesawat milik operator penerbangan perintis Mission Aviation Fellowship (MAF) yang parkir di seberang kantor bandara. Tiba-tiba saja ia dihampiri dua orang yang langsung mengeroyoknya. Dominggus pun jatuh telentang, dan saat itu pelaku merampas senjatanya. Seorang pengeroyok mengarahkan senjata itu ke kepala Dominggus dan lalu menembakkannya dua kali.

Dua pelaku itu kemudian melarikan diri ke arah perbukitan di sisi utara landasan. Dominggus segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Puncak Jaya, tetapi nyawanya tidak tertolong.

Penembakan itu mengingatkan kembali kasus serupa yang terjadi pada paruh akhir Juni lalu. Saat itu, lima orang tak dikenal mengeroyok Brigadir Satu M Yazin, anggota Kepolisian Pengawasan Pelabuhan dan Penyeberangan Udara Bandara Mulia. Pistol milik M Yazin dirampas.

Salah satu perampas menembakkan pistol itu ke arah M Yazin. Meskipun terluka parah, M Yazin dapat diselamatkan. Sebelumnya, akhir Mei lalu, anggota Komando Pasukan Khusus, Sersan Satu Kaman Nurjaman, ditembak seseorang ketika melintas di depan Pasar Distrik Ilu, Puncak Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Nasional
    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    Nasional
    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com