Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pontianak Petakan Pelacuran Anak

Kompas.com - 14/09/2011, 15:13 WIB

PONTIANAK, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, memetakan persoalan pelacuran yang melibatkan anak-anak. Persoalan itu rumit karena ada banyak hal yang terkait.

Demikian dikatakan oleh Wakil Wali Kota Pontianak dan Ketua Komite Anak Berhadapan dengan Hukum Paryadi, Rabu (14/9/2011), menanggapi hasil kajian Yayasan Nanda Dian Nusantara yang menyebutkan ada 128 anak yang dilacurkan di Kota Pontianak.

"Persoalan ini mirip dengan kasus penyalahgunaan narkotika atau penularan HIV/AIDS. Artinya, kendati sudah ditangani, tidak bisa hilang begitu saja," kata Paryadi.

Paryadi mengaku, pihaknya merangkul banyak lembaga swadaya masyarakat atau organisasi kemasyarakatan, termasuk YNDN, dalam menangani sejumlah kasus yang menimpa anak-anak.

"Memang tidak mudah, tetapi kami terus melakukan upaya. Apalagi, kemungkinan besar prostitusi yang melibatkan anak itu berlatar belakang ekonomi dan gaya hidup," kata Paryadi.

Terkait informasi adanya delapan anak yang justru dikeluarkan dari sekolah setelah datanya diserahkan oleh YNDN, Paryadi menyatakan, pihak sekolah mengeluarkan siswa berdasarkan evaluasi hasil belajar.

"Sampai saat ini belum ada laporan resmi soal dikeluarkannya anak-anak itu dari sekolah. Namun, kalaupun ada anak yang dikeluarkan dari sekolah, pasti karena evaluasi hasil belajar, bukan karena isu-isu yang menimpa anak yang bersangkutan," kata Paryadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com