Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Dalami Motif Aksi Bom di Ponpes Bima

Kompas.com - 16/07/2011, 19:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar menyatakan, saat ini penyidik dari Polda dan Detasemen Khusus 88 Antiteror Nusa Tenggara Barat tengah mendalami motif aksi bom yang terjadi di Pondok Pesantren Umar Bin Khattab Bima.

Hal dilakukan semenjak polisi melakukan pemeriksaan intensif terhadap pimpinan ponpes tersebut, Ustaz Abrori.

"Saat ini, petugas kami dari Polda dan Densus 88 NTB sedang melakukan pemeriksaan intensif terhadap pimpinan ponpes (Ustaz Abrori) sejak kemarin. Kami masih mendalami ya, apa tujuan mereka membuat bom," ujar Boy di Menara ESQ, Jakarta, Sabtu (16/7/2011).

Abrori sebelumnya sempat menjadi buruan polisi. Ia dikabarkan melarikan sebelum polisi masuk ke ponpes. Namun, pada Jumat (15/7/2011) polisi berhasil meringkus Abrori di rumah orangtuanya di Desa Khananga, Kecamatan Bolo, NTB, sekitar pukul 12.30 Wita.

Menurut Boy, Polri perlu mendapatkan informasi penting, mengapa dalam ponpes tersebut telah dipersiapkan bom rakitan. Pendalaman ini juga dilakukan terhadap enam orang yang telah diamankan Densus 88. Mereka dicurigai terlibat dalam peristiwa itu.

"Apa sebabnya mereka menyiapkan bom rakitan itu. Ini ada sekitar enam orang yang kami ambil keterangan, untuk digali lebih jauh keterlibatan mereka dalam kasus ini," imbuhnya.

Enam orang itu merupakan sisa dari tujuh orang yang sempat diperiksa oleh kepolisian, yaitu Mustakim Abdullah (17), Rahmad Ibnu Umar (36), Rahmat Hidayat (22), M Yakub (26), Julkifli (23), Muslamin Talib (38), dan Sahrir H Manhir (23). Mereka adalah pengurus ponpes itu.

Seperti diketahui, sebuah ledakan di salah satu ruangan dalam ponpes yang terletak Desa Sila, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, NTB, itu, Senin (11/7/2011).

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 yang menewaskan seorang pengurus pesantren. Korban tewas teridentifikasi bernama Firdaus yang menjabat sebagai bendahara di ponpes itu.

Selain menangkap pimpinan ponpes dan beberapa bawahannya, polisi juga mengamankan 26 bom molotov, puluhan pedang, 150 anak panah, 1 senapan angin, golok, kapak, ponsel, satu rompi seragam laskar Jamaah Anshorud Tauhid, puluhan VCD bertema jihad, dan bahan-bahan merakit bom di ponpes yang dinilai eksklusif tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com