Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim Agama Dianiaya Pakai Sabit

Kompas.com - 06/06/2011, 21:17 WIB

JEMBER, KOMPAS.com - Hakim Pengadilan Agama Jember HA Tabrani dibacok kerabatnya sendiri di depan rumahnya di Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji, Jember, Senin (6/6/2011) pukul 6.30 WIB, saat hendak berangkat kerja.

Penganiayaan dilakukan yang kerabatnya itu, Mustofa berlangsung di depan isteri korban sehingga saat itu juga situasinya jadi gempar.

Kapolsek Rambipuji Ajun Komisaris Nur Hadi kepada wartawan membenarkan peristiwa yang menimpa hakim di Pengadilan Agama Jember itu. "Saat ini pelaku sedang diperiksa secara intesif untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Nurhadi.

Pagi itu, Tabrani sedang siap-siap berangkat kerja ke Pengadilan Agama Jember yang jauhnya lebih 15 km dari kediamannya, Podok Pesantren Abbul Abbas. Beliau sempat menyaksikan para santri bersih-bersih halaman sekolah, kata Imam, karebat dekat korban.

Tiba-tiba, Mustofa yang masih sepupu isterinya Ny H Annisatus Sadiyah datang dengan muka marah. Akibatnya, percekcokan tidak bisa dihindari lagi dan Mustofa menjadi kalap, saat melihat ada sabit di dekatnya langsung diambil dan diayunkan.

Setelah beberapa kali ayunan, sabit menancap pada bagian bahu hingga menimbulkan luka sedalam 2 cm, lebar 2 cm. Korban segera dilarikan untuk memperoleh pertolongan secepatnya, dan kini ia sedang menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Daerah dr Soebandi Jember.

Saat di RSD dr Soebandi itulah sejumlah kerabat dekat, teman, tetangga dan wali murid atau wali santri datang menjenguk. "Puluhan kerabat dekat datang menjenguk sambil menunggu kabar kesehatan korban," kata Imam.

Kejadian yang menimpa kjorban itu segera dilaporkan ke Polsek Rambipuji. Peristiwa ini dipicu karena kobnflik lama yang berkaitan dengan soal lahan warisan. Perseteruan antara korban dan pelaku sudah berlangsung sejak lama.

Mereka berebut soal tanah warisan yang hendak digunakan sebagai lembaga pendidikan. "Pokoknya ada satu pihak yang menghendaki tanah diwakafkan saja dan satu pihak menginginkan tanah dihibahkan," kata Imam.

Lembaga pendidikan Abbul Abbas memiliki 200 siswa, terdiri dari siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah kejuruan. Mustof kini sedang menjalani pemeriksaan di olsek Rambipuji akibat perbuatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com