Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPKB Hilang di Samsat Batam, Ada Apa?

Kompas.com - 16/01/2011, 00:38 WIB

BATAM, KOMPAS.com — Setelah kasus 104 mobil mewah bermasalah ditahan, lalu hilangnya puluhan buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB) di Samsat dan peralihan pembayaran pajak ke Polda Kepulauan Riau, sebagian warga pun mempertanyakan komitmen polisi menyelesaikan kasus kendaraan di Batam.

Kasus kendaraan di Batam terjadi berturut-turut sejak pertengahan hingga akhir 2010, hingga Polda Kepri memindahkan pengurusan dokumen dan pajak kendaraan dari Grha Kepri ke Markas Polda untuk menyelesaikan masalah.

Pada 23 September 2010, Mabes Polri mulai menyita mobil mewah yang diindikasi berdokumen asli tapi palsu. Hingga 26 September, kepolisian menahan 104 kendaraan di Markas Polda. Pada akhir 2010, kepolisian meminjampakaikan kendaraan yang menjadi barang bukti itu kepada pemiliknya.

Namun, hingga Januari 2011, belum ada kelanjutan dari kasus yang sempat heboh di Batam. "Padahal, polisi sudah menetapkan enam tersangka, tapi kok kelanjutannya tidak terdengar lagi," kata warga Baloi Kolam, Asmadi.

Ia mempertanyakan kesan lamban dan tidak tegasnya aparat dalam menangani kasus mobil mewah. Menurut dia, kasus mobil mewah seperti ditelan bumi karena kelanjutannya tidak terdengar. "Mobil dikembalikan, jadi seperti tidak terjadi apa-apa dari dulu," kata dia.

Kasus mobil mewah berimbas pada hilangnya puluhan BPKB milik warga di kantor Samsat. Ketika wartawan hendak mengonfirmasi ke kepolisian dan aparat Samsat, tidak ada yang membuka mulut dan memilih berlalu.

Informasi hilangnya puluhan BPKB itu berasal dari warga yang hendak mengurus dokumen kendaraan. "Begitu saya mau urus, eh dibilang BPKB saya hilang, bagaimana bisa itu," kata warga Batam Kota, Herri.

Menurut dia, sejak pengungkapan keberadaan mobil mewah berdokumen bermasalah, pengurusan dokumen di Samsat menjadi lebih ribet. "Dulu, mau urus surat gampang saja. Sekarang banyak sekali masalahnya," kata dia.

Anggota DPR RI derah pemilihan Kepri, Harry Azhar Azis, juga mempertanyakan banyaknya BPKB yang hilang. "Dengan hilangnya BPKB, hilang juga kepercayaan masyarakat kepada penyelenggara negara," kata Harry.

Ia mengatakan, kepolisian harus bisa menjelaskan penyebab dokumen milik warga yang tidak ditemukan. Sementara itu, untuk menyelesaikan kesemrawutan dokumen kendaraan, Polda Kepri memindahkan pengurusan dokumen ke Markas Polda.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com